BIBIT siklon 91S diklaim semakin mendekat kawasan Jabodetabek. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRI), dr Erma Yulihastin, dalam cuitannya di platform X, Senin (11/3) mengatakan kondisi itu perlu jadi perhatian karena sangat jarang terjadi.
Dalam catatannya siklon 91S juga juga jadi penyebab banjir besar yang terjadi di Jakarta pada 2002. Saat ini Erma berupaya melakukan pemantauan lebih lanjut mengenai siklon 91S bersama timnya.
“Bibit siklon 91S semakin mendekat Jabodetabek. Ini adalah event langka yang mengulang penyebab banjir besar Jakarta 2002 karena vorteks telah menyebabkan hujan dinihari yg persisten selama berhari-hari di Jakarta,” tulis Erma.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Ungkap Cerita Relawan 03 yang Didatangi Intel Tanya Sumber DanaOJK: Kondisi Perbankan Indonesia Solid Hadapi Tekanan Kondisi Global
Dia memang tidak memastikan banjir besar akan terjadi di Jakarta. Hanya saja menurutnya faktor penyebabnya sudah mendekati wilayah Jabodetabek.
“Yang jelas faktor penyebabnya ada jadi harus waspada banjir jilid dua setelah 19 Februali lalu,” jelasnya.
Keberadaan siklon 91S juga diakui oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Lewat unggahan akun Instagram resmi BMKG, Minggu (10/3), disebutkan bahwa siklon 92S terpantau ada di Samudra Hindia bagian tenggara dan barat daya Lampung yang berdampak cuaca gelombang tinggi di perairan Indonesia berikut ini.
Menurut BMKG, Bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau dengan kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan udara minimum 1001 hPa bergerak ke arah tenggara.
“Prediksi: potensi Bibit Badai Siklon Tropis 91S tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori sedang,” tulis BMKG di akun resmi Instagram. (*)