PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negara-negara mayoritas Muslim tidak berbuat cukup untuk menghentikan pasukan Israel membunuh warga sipil Palestina di Gaza. Pernyataan tersebut disampaikannya saat perang antara Israel dan Hamas telah memasuki bulan keenam.
“Kita semua telah menyaksikan bersama bagaimana Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia hanya menjadi selembar kertas ketika menyangkut hak hidup bagi anak-anak, perempuan, dan warga sipil Palestina yang tidak bersalah,” kata pemimpin Turki itu pada sebuah acara di Istanbul, dikutip Russia Today, Minggu (10/3).
Erdogan melanjutkan dengan berpendapat bahwa perang di Timur Tengah “telah menunjukkan kepada kita bahwa dunia Islam masih memiliki kekurangan yang sangat signifikan, terutama dalam hal bertindak dalam kesatuan” ketika mencoba menekan Israel untuk mengakhiri operasinya di Gaza.
Baca Juga:Sekretaris Jenderal PBB Sampaikan Pesan Ramadan untuk Umat Islam di Seluruh DuniaPernyataan Lengkap Batik Air Tentang Peristiwa Pilot-kopilot Tertidur Selama 28 Menit dari Kendari ke Jakarta
Menurutnya, meskipun “kerja keras dan banyak upaya di bidang diplomatik,” negara-negara mayoritas Muslim pada akhirnya “tidak dapat mencegah kematian anak-anak tak berdosa di Gaza akibat kelaparan, peluru dan bom.”
Adapun Ankara telah mengirimkan sekitar 40.000 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui udara dan laut.
Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Rafah, sebuah kota besar dekat perbatasan Gaza dengan Mesir. Kota dan sekitarnya menjadi penuh sesak dengan pengungsi setelah Pasukan Pertahanan Israel menginstruksikan warga Palestina untuk melarikan diri dari bagian utara daerah kantong tersebut.
Netanyahu menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata, dengan alasan bahwa IDF harus membersihkan “benteng terakhir Hamas” di Rafah.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah secara tak terduga menyerang kota-kota di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 200 tempat berlindung. Lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak pertempuran dimulai tahun lalu, menurut pihak berwenang setempat. (*)