TERNYATA politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Heru Subagia memiliki kesenangan dan hobby baru yakni memelihara ikan. Usai hiruk pikuk musim kampanye Pemilu 2024, yang pertama kali diperhatikan Heru adalah sebuah kolam ikan. “Ada dua kolam, satu di lantai atas tempat biasa saya usaha di bidang aksesoris mobil dan berikutnya tak jauh dari gerai Auto Raya Variasi,” katanya, Minggu (10/3).
“Ini jadi hobby baru saya memelihara ikan tapi di kolam. Bukan di akuarium,” kata Heru saat berbincang santai dengan delik di Auto Raya Variasi, yang berlokasi di Jalan Brigjen Dharsono 112 By Pass Cirebon.
Ia memperlihatkan kolam ikan berukuran 2×2 meter itu pada delik. Dalam kolam itu, belasan ikan berenang dengan lincah sambil sesekali berebut makanan yang dilempar Heru.
Baca Juga:7 Tahun Lalu, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan Makzulkan Presiden Korsel Park Geun-hye6 Perusahaan Rapor Merah Segera Dipanggil, Erick Thohir: BCOMSS 2024 Pendorong Keterbukaan Informasi Perusahaan BUMN Semakin Transparan
Ia bercerita saat menuju lantai atas di gerai tersebut, kolam berukuran 2×2 meter itu dikatakan Heru sudah terisi beberapa ikan kecil. Ia lalu mengisinya dengan ikan yang baru dibelinya di Pasar Kanoman Kota Cirebon tersebut. Motif warna ikan terlihat unik tidak seperti ikan pada umumnya.
“Selamat datang di kolam pesugihan,” seloroh Heru.
Belasan ikan-ikan cantik itu tampak berenang dengan leluasa di kolam tersebut.
Ikan-ikan peliharaannya berukuran sangat besar. Sebagian berwarna oranye keemasan namun ada juga yang bercorak merah putih. Ia mengatakan ikan-ikan ini perlambang keabadian dan keberuntungan.
Saat delik terlibat perbincangan terkait penamaan kolam dengan sebutan pesugihan. Ia memaparkan bahwa saat sebagian orang sibuk berinvestasi mata uang kripto yang nilainya terus melambung, sebagian orang Indonesia justru memercayai pesugihan bisa membuat kaya. Walau peradaban makin modern, teknologi makin canggih, masyarakat makin terdidik dan religius, nyatanya pesugihan tetap eksis di masyarakat.
Menurut Heru, kepercayaan pada pesugihan memang hidup di masyarakat. Keyakinan untuk bisa memperoleh kekayaan secara instan tanpa perlu kerja keras dengan bantuan kekuatan supranatural atau gaib itu ada dalam banyak budaya masyarakat tradisional, tidak hanya di Indonesia.
Jika babi ngepet populer di bagian barat Jawa, di Jawa Tengah dan Jawa Timur pesugihan dengan memelihara tuyul lebih terkenal. Di daerah lain, mitos pesugihannya tentu berbeda. Ada laku pesugihan dengan menjalani ritual tertentu di makam atau tempat keramat, melaksanakan amalan tertentu, atau juga membaca doa atau mantra-mantra khusus.