PARA ilmuwan baru-baru ini menemukan fosil hutan tertua di sepanjang pantai barat daya Inggris. Fosil tersebut ditemukan di dalam batu pasir dan usianya diperkirakan sekitar 390 juta tahun.
Hasil penelitian ini diungkap dalam Journal of Geological Society yang terbit 23 Februari 2024 lalu. Penemuan fosil ini mengungkap ekosistem yang telah lama hilang di sekitar pantai tersebut, salah satunya soal keberadaan pohon Calamophyton.
“Sungguh menakjubkan melihat mereka begitu dekat dengan rumah. Namun wawasan yang paling mendalam datang dari melihat, untuk pertama kalinya, pohon-pohon ini berada pada posisi di mana mereka tumbuh,” kata salah satu tim peneliti dan ahli paleobotani Universitas Cardiff, Christopher Berry dilansir dari laman Popular Science.
Baca Juga:Kemenkes Gaza: 31.045 Orang Tewas 72 Persen Anak-anak dan PerempuanPeneliti Amerika Serikat: Hubungan Jokowi-Prabowo Subianto Ibarat Wayang Kulit Jawa
Penampakkan dari fosil ini terlihat seperti pohon palem. Dalam jurnal tersebut ilmuwan menyebut bentuk fosil menandakan evolusi awal dari pohon tropis.
Tingginya sekitar 6,5 dan 13 kaki, lebih pendek dibandingkan keturunannya saat ini yang bisa mencapai 30-50 kaki. Batangnya terlihat tipis serta berlubang.
Selain itu, pohon ini mempunyai cabang-cabang yang tertutup ratusan struktur mirip ranting.
Berkembang pada Zaman Denovian
Para ilmuwan menaksir usia pohon ini antara 419 atau 358 juta tahun. Keberadaan pohon-pohon ini ada sekitar zaman Denovian.
“Hutan ini cukup aneh, tidak seperti hutan mana pun yang Anda lihat saat ini. Tidak ada semak belukar dan rumput belum muncul, tapi ada banyak ranting yang tumbang oleh pepohonan yang lebat ini, yang berdampak besar pada lanskap,” kata peneliti lainnya dan ahli geologi Universitas Cambridge, Neil Davies.
Diperkirakan, pohon Calamophyton saat itu merupakan tumbuhan penghasil benih pertama. Selain itu, pohon ini kemungkinan banyak dijadikan tempat hewan-hewan dalam berkembang biak.
“Periode Devonian secara mendasar mengubah kehidupan di Bumi,” tutur Devies.
Davies juga mengatakan pohon ini mengubah cara air dan tanah berinteraksi satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan pepohonan dan tanaman lain membantu menstabilkan sedimen melalui sistem akarnya.
Baca Juga:Foreign Policy Soroti Prabowo Subianto Jika Resmi Jadi PresidenAwal Mula Kanker Serviks dari Infeksi Human Papillomavirus pada Leher Rahim yang Normal, Perkembangannya Dapat Dicegah
Penemuan ini menggantikan rekor sebelumnya yang dipegang oleh fosil Gilboa di New York yang berusia 4 tahun lebih muda dari fosil terbaru ini. (*)