Pada zaman tersebut, pemerintahan kolonial Belanda memiankan peran penting dalam mengatur jalur perdagangan internasional, hal ini dikarenakan fokus utama pemerintahan kolonial pada saat itu adalah untuk mengekstrak sumber daya alam yang ada di Indonesia untuk kemudian diekspor ke negara Belanda dan negara lainnya.
Namun, perkembangan bisnis logistik baru terlihat ketika awal tahun 1980an hingga tahun 1990an. Perkembangan industri logistik di Indonesia bisa dibilang cukup lambat karena infrastruktur yang tidak memadai mulai dari akses jalan, tingginya ongkos transportasi, dan jauhnya jarak. Ketiga faktor yang sangat berkesinambungan.
Transformasi PT. Pos Indonesia
Dan pada tanggal 26 Agustus 2023 secara resmi telah diperkenalkan pergantian logo Pos Indonesia bertepatan dengan HUT Pos Indonesia ke-277 dan diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 16 Agustus 2023. Logo yang awalnya bergambar burung merpati dan bola dunia saat ini menjadi PosIND dengan tulisan dibawahnya Logistik Indonesia. Pergantian logo supaya sesuai dengan arah baru bisnis PosIND menjadi perusahaan logistik.
Baca Juga:Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Modus Investasi Fiktif PT Taspen, KPK Geledah 7 Lokasi BerbedaInvestigasi Insiden Serius Pesawat Batik Air Indonesia, Pilot dan Kopilot Tertidur Bersamaan Nyaris Setengah Jam di Penerbangan Kendari-Jakarta
Kehadiran PosIND diyakini akan mendorong perubahan serta membangun masa depan sektor logistik yang lebih baik bagi Indonesia. Logo dan branding baru ini merupakan penegasan atas napas baru transformasi menuju BUMN logistik sesuai dengan arahan dari pemerintah melalui Kementerian BUMN.
Pada tahun lalu (30/8-2023) sudah disampaikan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun mengatakan bahwa Pos Indonesia dipercaya dalam memimpin serta mengonsolidasikan sektor BUMN logistik untuk membangun ekosistem logistik nasional, ditambahkan juga Tonggo bahwa Pos Indonesia memiliki target untuk berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik pada ekosistem logistik nasional dari 23 persen dari PDB menjadi 15 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto).
Selain itu, Pos Indonesia juga diminta untuk mengonsolidasikan menjadi satu kesatuan sejumlah BUMN maupun perusahaan-perusahaan anak BUMN yang memiliki layanan di bidang logistik. Untuk menjawab tantangan tersebut, PT Pos Indonesia telah menyiapkan rancangan bisnis 5 tahun ke depan dengan menerapkan skema bisnis logistik 3PL (logistik pihak ketiga) dan 4PL (logistik pihak keempat).
Peluang dan tantangan dalam Sektor Logistik Indonesia di 2023?