PENGAMAT Penerbangan Alvin Lie menilai insiden pilot dan co-pilot tertidur dalam penerbangan Batik Air terjadi atas beberapa sebab. Pertama terkait tidak berkualitasnya istirahat pilot.
“Saya berpendapat bahwa insiden Batik Air ID6723 tanggal 25 Januari 2024, dipicu oleh fatigue mental. Memang alokasi waktu istirahat bagi Pilot sudah memadai dan memenuhi standar regulasi. Tapi kualitas istirahatnya tidak baik,” kata Alvin, Sabtu (9/3).
Akibatnya istirahat pilot tidak menghasilkan kebugaran fisik maupun mental. Adanya shift kerja tengah malam juga berdampak pada menurunnya metabolisme tubuh pilot.
Baca Juga:Indriana Dewi Eka Saputri Korban Pembunuhan Cinta Segitiga Caleg DPRPilot-Kopilot Batik Air Tertidur Bersamaan, Media Internasional Ungkap Kekhawatiran Atas Keselematan Penerbangan di Indonesia
“Untuk mencegah terulangnya insiden ini, perlu kajian lebih lanjut tentang pola shift dan pemantauan kualitas istirahat awak pesawat (Pilot dan Awak Kabin),” jelas Alvin Lie.
Selain itu, maskapai dan regulator sebaiknya secara sistematik lakukan pemantauan kebugaran kejiwaan awak pesawat. Medical checkup yang biasa dilakukan tidak hanya aspek fisik, tapi harus mencakup aspek psikiatri.
“Demikian juga perlu perbaikan sistem interaksi Awak Kabin dengan Pilot, terutama dalam penerbangan tengah malam/dini hari. Jadwal kunjungan Awak Kabin ke kokpit perlu ditingkatkan. Pada penerbangan normal setiap 30 menit. Untuk penerbangan tengah malam mungkin dapat dipercepat jadi setiap 15 menit,” pungkas Alvin Lie.
Sebelumnya, aksi berbahaya dilakukan oleh pilot dan co-pilot maskapai Batik Air. Mereka tertidur bersamaan dalam penerbangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara, menuju Jakarta pada 25 Januari 2024.
Dalam laporan resmi yang dirilis KNKT disebutkan bahwa pesawat Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-LUV dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, menuju Bandara Halu Oleo Kendari pulang pergi. Penerbangan ini diawaki oleh dua pilot dan 4 kru penerbangan.
Penerbangan pertama dari Jakarta menuju Kendari pukul 03.14 WIB. Co-pilot memberitahukan kepada pilot bahwa dirinya kurang istirahat sebelum penerbangan.
“Second in command (SIC) memberitahu kepada pilot in command (PIC) bahwa dia kurang istirahat sebelumnya,” tulis KNKT dalam laporannya.
Baca Juga:Prabowo Subianto Terima Ucapan Selamat dari Presiden Prancis Emmanuel MacronWorld Kidney Day, Hari Ginjal Sedunia: Kesehatan Ginjal untuk Semua
Pesawat kemudian mendarat di Runway 26 dengan selamat. Saat transit sebelum penerbangan kembali ke Jakarta, kedua pilot makan mie instan dalam kemasan kap di kokpit. Hingga akhirnya pesawat kembali terbang dengan nomor penerbangan BTK6723.