KETUA Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Irma Suryani Chaniago, mengatakan semua partai politik merupakan pelaku korupsi. Menurut dia, partai politik adalah sumber permasalahan yang terjadi di Indonesia.
“Partai politik yang menjadi akar permasalahan seluruh kericuhan yang ada di negeri ini. Kenapa? Pragmatis. Enggak ada yang enggak pragmatis, semua partai politik korupsi. Betul enggak? Kita enggak usah tutup-tutupi itu,” ujar Irma dalam diskusi bertajuk Election Talk di Universitas Indonesia, dikutip melalui laman YouTube FISIP UI, Kamis, (8/3).
Dalam diskusi itu, Irma mengaku dirinya mengeluarkan banyak uang untuk bisa jadi anggota DPR dalam pemilu. “Soal kecurangan yang ada, saya buka, saya pelaku. Saya adalah caleg. Saya harus keluarkan uang sekian miliar untuk bisa duduk,” kata dia.
Baca Juga:Begini Tanggapan AHY Saat Melihat Baliho Dirinya Berseragam dengan ‘Bintang 4’ di PundaknyaJaksa Ungkap Isi Chat Sekretaris MA Nonaktif Hasbi Hasan-Windy Idol,
Oleh karena itu, kata dia, harus ada komitmen bersama untuk membenahi perpolitikan di Indonesia. Irma mengimbau untuk tidak memilih calon yang bekerja sama dengan pihak oligarki di masa mendatang.
“Kalau itu yang mau kita lakukan perbaiki partai politik kita. Jangan pilih calon-calon anggota dewan yang dari oligarki politik, jangan endorse pengusaha kotor untuk masuk di parlemen, jangan endorse peleceh seksual, pecandu narkoba, koruptor. Masuk semua.”
Irma kemudian menyindir beberapa partai politik, salah satunya Golkar sebagai partai yang disebut ‘main aman’ lantaran tak pernah berada di luar pemerintahan. “Golkar pernah enggak jadi oposisi? enggak pernah, di dalam terus kok, maunya aman-aman aja,” tuturnya.
PDI Perjuangan juga menjadi salah satu partai yang terkena sindiran Irma ihwal sikap partai yang kerap berbeda. “PDIP ini bagusnya jadi oposisi. Iya bagus, tapi ketika dia menang, dia enggak bagus. Karena ketika dia menang, dia diam seperti kura-kura,” kata politikus NasDem itu. Ketika kalah, kata Irma, partai berlambang banteng itu bersuara membela wong cilik. (*)