“Orang-orang yang dulu berbicara itu sekarang berada di kubu sana. Maaf, sebagai patriot sejati, saya tidak diajari untuk mencla-mencle. Bapak saya bukan pensiunan jenderal, hanya pensiunan letnan satu,” ucapnya.
Menurut Ganjar, jejak digital sulit dihilangkan. Ia tidak ingin perkataan orang tua ataupun senior tidak bisa dipercaya lagi oleh generasi muda sekarang. Ia menganggap track record menjadi penting untuk memilih seorang pemimpin, dan jangan pernah lupakan sejarah.
“Hai, orang tua kami, kami tidak ingin anak, cucu, cicit kami kelak akan mencatat sejarah orang tuanya, kakeknya yang mencla-mencle hanya karena jabatan, hanya karena uang, maaf,” ujar Ganjar.
Baca Juga:Korupsi Penyaluran Bansos, Jaksa KPK Hadirkan Juliari P Batubara dan Bambang Rudijanto TanoesoedibjoSungai Cisanggarung Meluap, Ratusan Rumah di Desa Cikananga Kuningan Terendam Banjir
Dirinya pun telah memberikan sinyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap menjadi oposisi apabila Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinyatakan secara resmi menang Pemilihan Umum Presiden.
“PDIP pernah berada di luar pemerintahan,” kata Ganjar seusai bertemu seniman Butet Kartaredjasa di rumahnya di Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2024.
Ia juga menegaskan, bahwa partai koalisi pendukung dirinya dalam pemilu 2024 akan solid hingga meja Mahkamah Konstitusi. Bahkan ketika Ganjar yakin jika PDI Perjuangan masih dipimpin Megawati Soekarnoputri akan tetap menjadi oposisi dalam pemerintahan.
Hal itu menjawab pertanyaan salah satu peserta dalam Refleksi Pemilu 2024 antar Bedua yang digelar secara virtual, Sabtu (24/2). Dia menilai partai koalisi pendukungnya bakal terus untuk mendukung demokrasi meski pun sebagai oposisi.
“Rasanya kalau PDI Perjuangan masih dipimpin oleh ibu Megawati kita punya sikap. Dan kemarin kita sudah sampaikan pada kita semua tidak ada kata mundur,” jelasnya.
Ketika kemudian kebenaran diamputasi jika UU konstitusi dikankangi maka satu kata kita harus lawan,” tambahnya.
Meski bakal sebagai oposisi Ganjar mengatakan, langkah yang akan diambil sesuai prosedur konstitusi. Dia menilai telah banyak pengalaman dalam perjalanan merebut tapuk kekuasaan namun tidak menggunakan jalur yang konstitusional.
Baca Juga:Letusan Gunung Marapi Ketinggian 700 Meter di Atas Kawah8 Desa di Brebes Terdampak Jebol Tanggul Sungai Cisanggarung
“Tapi cara kita cara konstitusional bukan pakai cara yang ribut ribut pakai yang ancur mengancurkan karena kita sudah punya pengalaman mau pengalaman pergantian kekuasaan pakai cara 1965, 1998. Engga lah kita sudah belajar dari situ,” jelasnya.