BANJIR merendam sepeda motor milik para pegawai pabrik sepatu dan sandal di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/3) siang.
Dari video yang beredar, para pekerja pabrik tampak berusaha menyelamatkan motor mereka.
Sebagian dari mereka menyelamatkan motor dengan cara mendorong untuk keluar dari genangan banjir.
Baca Juga:Luapan Sungai Beringin, Ruas Jalur Pantura Cirebon Terendam, Lalin Macet 3 KMTidak Ada Kata Mundur, Saatnya Revolusi Bersama Ganjar Pranowo
Banyaknya karyawan yang ingin keluar dari kepungan banjir, membuat antrean panjang di pintu keluar masuk.
Ketinggian permukaan air sekitar 50 hingga 80 sentimeter. Air merendam mayoritas area pabrik, termasuk kawasan parkir. Bahkan, sebagian motor yang berada di titik terendah nyaris tak tampak dan hanya terlihat setangnya.
Camat Pabedilan, Yusuf Hermawan, mengatakan, banjir di pabrik tersebut terjadi karena luapan Sungai Cisanggarung.
Air masuk menjelang siang, setelah karyawan sif pagi sudah masuk ke pabrik. Motor milik para pegawa mogok dan mati total.
Yusuf menyebut setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak, perusahaan pabrik menghentikan seluruh aktivitas hari ini. Mereka juga memulangkan seluruh karyawan.
“Iya, ada pabrik terendam banjir. Karyawan yang berhamburan dipulangkan, diliburkan hari ini ya,” kata Yusuf di lokasi.
Yusuf mengatakan, selain pabrik, banjir juga merendam ratusan rumah warga yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Pabedilan, pada Rabu sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca Juga:Korupsi Penyaluran Bansos, Jaksa KPK Hadirkan Juliari P Batubara dan Bambang Rudijanto TanoesoedibjoSungai Cisanggarung Meluap, Ratusan Rumah di Desa Cikananga Kuningan Terendam Banjir
Petugas langsung ke lokasi untuk mengevakuasi warga. Mereka dibawa ke balai desa.
Yusuf mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima, banjir terjadi akibat debit air di Sungai Cisanggarung meningkat drastis.
Hujan deras yang berkepanjangan di seluruh wilayah terdekat membuat Sungai Cisanggarung yang menghubungkan provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah meluap.
Tim gabungan dari kecamatan, perangkat desa, TNI, Polri, BPBD, dan juga Basarnas, disebar ke titik titik terparah untuk membantu warga. (*)