CALON presiden (capres) Ganjar Pranowo dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Indonesia Police Watch (IPW). Mantan Gubernur Jawa Tengah itu dilaporkan atas dugaan korupsi di Bank Jateng. KPK pun membenarkan telah menerima laporan tersebut.
“Setelah kami cek, betul ada laporan masyarakat dimaksud,” kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Selasa (5/3/2024).
Ali Fikri memastikan, KPK segera melakukan langkah lebih lanjut untuk merespons laporan dari IPW kali ini. Pihaknya akan melakukan verifikasi terlebih dahulu atas laporan dimaksud.
Baca Juga:PKS, PKB dan PDI Gulirkan Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, NasDem AbsenDirektur Hilirisasi bidang Mineral dan Batubara Kementerian Investasi/BKPM Dicecar KPK soal Pemberian IUP Tanpa Mekanisme
“Kami segera tindaklanjuti dengan verifikasi lebih dahulu oleh bagian pengaduan masyarakat KPK,” tutur Ali Fikri.
Sebelumnya, IPW melaporkan Ganjar Pranowo (GP) ke KPK. Sosok calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 ini dilaporkan atas dugaan korupsi berupa penerimaan gratifikasi dan/atau suap di Bank Jateng.
Sugeng mengendus adanya cashback yang diperkirakan sekitar 16% dari premi. Dia menyebut, 16% cashback itu dialokasikan ke sejumlah pihak.
Dari total cashback 16%, dialokasikan ke tiga pihak, yakni 5% untuk operasional Bank Jateng baik pusat maupun daerah, 5,5% untuk pemegang saham Bank Jateng yang terdiri dari pemerintah daerah atau kepala-kepala daerah dan 5,5% diberikan kepada pemegang saham pengendali Bank Jateng yang diduga adalah kepala daerah Jawa Tengah dengan inisial GP.
Sugeng mengungkapkan, korupsi ini diduga terjadi dalam rentang waktu 2014-2023. Dia menyebut nilai korupsinya menyentuh angka fantastis. “Kalau dijumlahkan semua mungkin lebih dari Rp 100 miliar, untuk yang 5,5% itu,” ujar Sugeng.
Sugeng membeberkan, mengingat penerimaan gratifikasi tersebut tidak dilaporkan ke KPK dalam waktu 30 hari, dia menduga ada dugaan pidana yang telah terjadi. Dia menegaskan, laporannya kali ini sudah diterima oleh bagian pengaduan masyarakat KPK. “(Pejabat yang diadukan) jadi pertama S mantan Dirut Bank Jateng 2014-2023 kemudian GP,” imbuh Sugeng. (*)