Hubungan Indonesia-Timur Tengah di Bawah Pemerintahan Prabowo

Hubungan Indonesia-Timur Tengah di Bawah Pemerintahan Prabowo
Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed Bin Zayed (MBZ) bersama Prabowo Subianto. (Instagram/@Prabowo)
0 Komentar

KEMENANGAN Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada pemilihan presiden bulan lalu menandai titik penting dalam lintasan politik negara ini. Penghitungan tidak resmi menunjukkan bahwa mantan jenderal tersebut memenangkan pemilu dengan selisih yang signifikan atas pesaingnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, menyusul dua upaya yang gagal untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan oleh empat lembaga survei di seluruh TPS di seluruh negeri, Prabowo memperoleh sekitar 58 persen suara. Hasil awal ini menggarisbawahi dukungan besar dari para pemilih terhadap visi dan kepemimpinan Prabowo.

Kemenangan Prabowo kemungkinan besar akan berdampak pada urusan dalam negeri dan hubungan luar negeri, khususnya dengan kawasan yang memiliki kepentingan strategis seperti Timur Tengah. Mengingat sejarah keterlibatan Prabowo dengan negara-negara Timur Tengah dan hubungan pribadinya di kawasan ini, gaya kepemimpinan Prabowo berpotensi menjadi katalisator era baru kerja sama dan kemitraan antara Indonesia dan Timur Tengah.

Baca Juga:Teori Konspirasi Amelia Earhart Dibunuh Tentara JepangBarcelona Main Imbang Tanpa Gol di Markas Athletic Bilbao

Memang, pekan lalu, Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed dari Uni Emirat Arab (UEA) menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo atas keberhasilan pemilunya. Menanggapi hal tersebut, Prabowo berkomitmen untuk menjaga dan memperdalam hubungan antara Indonesia dan UEA.

Ada tiga alasan mengapa hubungan Indonesia-Timur Tengah kemungkinan akan menguat di bawah kepemimpinan Prabowo. Pertama, selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019, Prabowo aktif menjalin hubungan lebih erat dengan negara-negara Timur Tengah. Khususnya, pada tahun 2021, beliau berbicara pada pembukaan Dialog Strategis International Institute for Strategic Studies di Manama, Bahrain, di mana beliau menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk memantau keamanan dan stabilitas di Timur Tengah, mengingat pengaruh kelompok ekstremis di kawasan tersebut. juga berdampak pada Indonesia.

Kemudian, tahun lalu, Prabowo berkunjung ke UEA atas undangan Syekh Mohamed bin Zayed dan mengikuti pameran IDEX di Abu Dhabi untuk mempromosikan industri pertahanan Indonesia. Sepanjang masa jabatannya, Prabowo berupaya memperkuat kerja sama militer dengan Qatar, Arab Saudi, dan negara-negara lain di Timur Tengah. Pada tahun 2023 misalnya, Prabowo bertemu dengan para pemimpin UEA untuk membahas kerja sama pertahanan. Dia juga menjadi perantara kesepakatan untuk membeli jet tempur Mirage bekas dari Qatar, meskipun kesepakatan tersebut baru-baru ini dibatalkan karena kendala fiskal.

0 Komentar