Namun pada pencarian di 2008, peneliti menemukan lokasi pertambangan Khirbat en-Nahas di Yordania yang menurut bukti arkeologis sudah ada sejak abad 10 SM.
Penggalian berikutnya di Situs 30, lokasi kamp peleburan tembaga ditemukan. Kamp ini diyakini juga telah berdiri pada waktu yang sama dengan tambang di Yordania.
Saat tim Dr Ben-Yousef melakukan penggalian di Slave’s Hill, Lembah Timna, mereka menemukan lusinan tungku yang digunakan untuk melebur tembaga dan lapisan terak tembaga.
Baca Juga:Sempat Anggap Proyek IKN Babat Hutan Kalimantan, Begini Penjelasan Kang EmilLangkah Berani Xiaomi 14 Ultra Lawan Samsung S24 dan Apple 15
Bukan hanya itu, mereka juga menemukan harta benda pribadi seperti pakaian, kain dan peralatan, keramik, serta sisa-sisa berbagai jenis makanan yang menunjukkan adanya bekas pemukiman di lokasi tersebut.
Artefak dari situs Slave’s Hill ini kemudian dibawa ke Universitas Oxford untuk memastikan usianya berasal dari abad ke-10 SM atau bukan, dan memperkuat keyakinan mereka bahwa situs tersebut bukan bekas milik Mesir tapi Raja Sulaiman.
Karena diketahui, tembaga merupakan logam paling dicari dan paling berharga secara ekonomi pada zaman Nabi Sulaiman. Tembaga menjadi bahan terpenting dan paling menguntungkan lantaran digunakan dalam berbagai sektor kehidupan saat kala itu. (*)