“Kami sudah memiliki cukup banyak dokter, tetapi mereka pergi karena (negara) tidak mampu melindungi mereka,” kata Joo.
Apakah Mogok Kerja adalah Satu-satunya Pilihan?
Terlepas dari pandangan para dokter, para ahli mengatakan bahwa mereka menghadapi reaksi keras dari masyarakat karena menempatkan keluhan mereka di atas perawatan pasien.
“Melakukan mogok kerja dan meninggalkan (pasien) dapat dilihat sebagai ‘perilaku yang tidak etis’ bagi sebagian orang,” Huh Chang-deog, seorang profesor sosiologi di Universitas Yeungnam mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Baca Juga:Mahfud MD Sebut Dirinya Kini Mantan CawapresPolisi Tangkap Pembuat Situs Rabithah Alawiyah Palsu
“Bahkan jika mereka benar, tidak adil bagi masyarakat, terutama mereka yang sakit, untuk menanggung beban (aksi kolektif dokter),” tambah Huh. (*)