TEXE Marrs adalah warganegara Amerika Serikat dan seorang Kristen yang religius. Lebih dari itu, Marrs juga bekerja sebagai asisten profesor studi kedirgantaraan, mengajar Kebijakan Pertahanan Amerika, sistem senjata strategis, dan mata kuliah yang berkaitan di University of Texas di Austin selama lima tahun. Mantan perwira karir USAF (United States Air Force) yang telah bertugas melayani negaranya di Vietnam, Jerman, Italia, dan seluruh Asia ini sekarang dikenal sebagai salah satu peneliti Kabbalah dan illuminati paling terkemuka.
Ia adalah penulis buku Codex Magica : Tanda Rahasia, Simbol Misterius dan Kode Tersembunyi Illuminati. Buku ini memuat ribuan foto dan ilustrasi aktual. Anda akan mengetahui rahasia terdalam mereka dan akan memecahkan kode Iluminati.
Texe Marrs, penulis lebih dari 37 buku, termasuk buku terlaris The Hidden Inner Circle of the Global Illuminati Conspiracy yang terjual lebih dari dua juta kopi. Ia sering menghadiri berbagai temu wicara radio dan TV di seluruh Amerika. Buletin bulanannya, Power of Prophecy, beredar di seluruh dunia.
Baca Juga:Politisi PAN Heru Subagia: ‘Meledaknya’ Suara PSI Merusuhkan Kontruksi Politik, Demokrasi Dibajak Kepentingan TertentuGempa Magnitudo 4,9 Guncang Wilayah Sukabumi
Mengenai segel kepresidenan atau lambang negara AS, masyarakat umum hanya mengetahui jika pada tahun 1776, selang beberapa jam setelah Deklarasi Kemerdekaan secara resmi disahkan, sebuah komite yang terdiri dari Benjamin Franklin, Thomas Jefferson, dan John Adams bertemu untuk merancang lambang negara ini. Mereka mengundang seorang seniman, Pierre Eugene Du Simitiere, untuk bergabung dengan mereka dan mempresentasikan karyanya.
Alkisah, dalam pertemuan itu rancangan Simitiere disetujui secara aklamasi. Namun sayang, Kongres Kontinental menolaknya. Akhirnya pada tahun 1782, atas permintaan Kongres, pakar simbol dan lambang bernama William Barton didatangkan. Dengan bantuan Charles Thompson, Sekretaris Kongres, Barton bekerja dan terciptalah bentuk lambang yang seperti kita lihat saat ini.
Ia berkomentar singkat, “Apa yang dipaparkan di atas adalah tentu saja versi resmi.” Pakar simbol yang pernah bertugas di USAF sebagai Komandan Komunikasi Elektronika dan Unit Rekayasa ini tahu jika sejarah resmi seringkali sudah diedit oleh tangan-tangan kekuasaan sehingga sudah tidak murni lagi. Dari penelitiannya atas banyak literatur dan berbincang dengan banyak pakar, Marrs mendapatkan informasi berharga jika salah seorang klan Rotschild ternyata berada di belakang pembuatan lambang negara yang tidak lazim ini.