AKSI demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta berlangsung aman dan damai.
Meski mempertemukan dua kubu pendukung dan penolak hak angket pemilu 2024, pendemo membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat petang (1/3).
Pantauan delik di lokasi, massa aksi dari pendukung hak angket membubarkan diri dengan damai. Sebelum bubar, mereka tampak doa bersama dan bersalawat.
Baca Juga:Kuasa Hukum Korban Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Tampik Tudingan Rektor Nonaktif Universitas PancasilaPolisi Tetapkan 4 TSK dan 8 ABH Kasus Dugaan Perundungan di Binus School Serpong
Salah seorang orator mengajak para demonstran untuk turun ke jalan lagi pada hari Selasa mendatang (5/2).
“Siap turun lagi tanggal 5? Alhamdulillah bapak ibu kita pulang secara tertib, jangan sampai chaos,” ucap salah seorang orator di mobil komando.
Sementara, kubu penolak hak angket juga membubarkan diri dengan damai dan meminta massa agar tidak terprovokasi ketika bertemu kubu pendukung hak angket.
“Kita akhiri demonstrasi dengan damai, jangan sampai terprovokasi,” tutup salah seorang orator.
Diketahui, Polres Metro Jakarta Pusat menerjunkan 2.590 personel gabungan untuk mengamankan demo yang dilakukan elemen masyarakat di depan Gedung DPR/ MPR RI, Gatot Subroto, Tanah Abang,
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan personel gabungan tersebut terdiri atas Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan Instansi terkait lainnya.
“Personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar DPR/ MPR RI. Untuk aksi unjuk rasa hari ini sudah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa masuk ke dalam kawasan DPR/ MPR RI,” kata Susatyo di Jakarta, Jumat.
Baca Juga:112 Warga Palestina Tewas 760 Terluka Berjuang Dapatkan Bantuan Makanan di GazaPengakuan Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Bolivia Atas Tuduhan Spionase Kuba
Aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat, mahasiswa, pelajar dan poros buruh tersebut menyampaikan sejumlah agenda terkait hasil Pemilu 2024.
Lebih lanjut Susatyo mengatakan, penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR RI bersifat situasional. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
“Kita lihat nanti jumlah massa, bila nanti di depan DPR/MPR RI cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi,” jelas Susatyo.