Dia menyebut, kejadian tersebut diawali dengan beberapa orang yang memulai aksi dorong-mendorong. Bahkan menginjak-injak warga Gaza lainnya sampai mati, mengarah pasokan kemanusiaan.
“Militer Israel justru mencoba membantu konvoi bantuan mencapai tujuannya,” ujar Hagari, seperti dikutip CNN International, Kamis (29/2/2024).
Juru bicara IDF lainnya mengatakan, beberapa warga sipil yang mendekati tentara Israel di pos pemeriksaan terdekat, telah mengabaikan tembakan peringatan.
Baca Juga:Pengakuan Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Bolivia Atas Tuduhan Spionase KubaIntelijen Keamanan Australia Ungkap Adanya Mantan Polisi ‘Jual’ Negara Jadi Mata-Mata Asing
“Karena takut terancam, para prajurit menembaki mereka dalam respons terbatas,” cetus juru bicara tersebut.
Bagian utara Gaza kini mengalami kehancuran yang meluas, setelah menjadi fokus fase pertama serangan darat Israel. Sebagian besar wilayah, terputus dari bantuan kemanusiaan selama beberapa bulan.
Selasa (27/2/2024), seorang pejabat bantuan senior PBB mengingatkan, sedikitnya 576 ribu orang di seluruh Jalur Gaza – seperempat dari populasi – menghadapi tingkat bencana kerawanan pangan. Satu dari enam anak di bawah usia dua tahun di utara, dilaporkan menderita kekurangan gizi akut dan pemborosan.
Dalam beberapa hari terakhir, anak meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi di rumah sakit di Gaza utara. (*)