Istana Kepresidenan buka suara soal pemberitaan media asing yang menyatakan Indonesia berencana menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Istana membantah kabar Jewish Insider yang menuliskan bahwa Israel dan Indonesia berencana mengumumkan normalisasi hubungan diplomatik. Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, menegaskan seluruh narasi yang diberitakan dalam media asing tersebut tidak benar.
Ari juga membantah isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim utusan untuk menjalin komunikasi dengan Israel terkait rencana normalisasi hubungan diplomatik.
“Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar. Tidak benar Presiden sampai mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel,” kata Ari kepada wartawan, Kamis (29/2).
Baca Juga:Gathan Saleh Hilabi Jadi Tersangka Aksi PenembakanMahkamah Konstitusi Putuskan Parliamentary Threshold 4 Persen Suara Sah Nasional Sebelum Pemilu 2029
Ari menekankan terkait urusan luar negeri, Presiden Jokowi selalu menugaskan Menlu. Dalam menyampaikan posisi dan sikap pemerintah, Jokowi selalu meminta Menlu mewakili.
“Untuk urusan luar negeri, Presiden menugaskan pada Menlu atau atas koordinasi dengan Menlu,” ujarnya.
“Posisi resmi Presiden diwakili oleh pernyataan dan sikap Menlu,” lanjut Ari.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) turut buka suara soal isu tersebut.
“Benar apa yang disampaikan jubir Istana,” kata juru bicara Kemlu, Lalu M Iqbal, kepada wartawan, Kamis (29/2).
Kemlu menegaskan Menlu Retno Marsudi selalu selalu bertindak sesuai dengan arahan Jokowi.
“Semua yang dilakukan Menlu selalu sesuai arahan Presiden. Menlu juga selalu melaporkan setiap selesai kegiatan yang beliau hadiri atau kejadian-kejadian penting di dunia yang perlu menjadi perhatian Presiden,” ujar Lalu.
“Simbol diplomasi adalah Presiden dan Menlu,” imbuhnya. (*)