Komite membahas kebijakan relevan yang akan diterapkan dengan menggunakan informasi tersebut, dan dewan membuat keputusan akhir mengenai kebijakan tersebut. Pemerintah di berbagai negara bagian melaksanakan strategi yang direkomendasikan.
Tinjauan Sejawat
Ada proses di mana kinerja masing-masing negara anggota diawasi oleh anggota OECD lainnya. Ini adalah fungsi inti organisasi dan membantu mereka membuat kebijakan yang lebih efektif. Hal ini juga dapat membantu pemerintah mendapatkan dukungan untuk penerapan kebijakan yang sulit di negara asal mereka. Contoh peer review adalah ketika Inggris diminta untuk mempertahankan bantuan luar negeri pada tingkat yang patut dipuji yaitu 0,7%. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa uang tambahan dibelanjakan dengan cara yang seefisien mungkin.
Standar dan Rekomendasi
Di tingkat komite, negara-negara anggota OECD membahas kebijakan umum dan aturan kerja sama internasional. Ada perjanjian formal mengenai isu-isu seperti ekspor, impor, investasi, dan pemberantasan penyuapan. Mereka juga menetapkan standar yang harus dipatuhi oleh semua negara mengenai sistem dan perjanjian perpajakan, serta memberikan rekomendasi mengenai praktik lingkungan dan peraturan perusahaan.
Publikasi
OECD menerbitkan artikel tentang prospek ekonomi, statistik, dan gambaran umum.
Baca Juga:Warga Ampera Kota Cirebon Gugat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pj Walikota Cirebon: Keputusan yang TepatESDM: Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Sebesar 572 Miliar Ton CO2
- Prospek Ekonomi OECD – Memberikan perkiraan untuk negara anggota dan non-anggota
- Buku Fakta OECD  – Berfungsi sebagai buku panduan bagi negara-negara yang menerapkan kebijakan baru
- Menuju Pertumbuhan – Perbandingan negara-negara, berdasarkan kinerja nasional
Tinjauan sejawat, standar, dan perjanjian, serta publikasi membantu OECD mencapai pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara sekaligus memberikan dasar untuk penerapan kebijakan di masa depan.
Dampak Jika Indonesia Menjadi Anggota OECD
Diketahui jika Indonesia resmi menjadi bagian dari anggota OECD, maka dapat diyakini bahwa kinerja suatu perekonomian nasional akan ikut serta terdongkrak. Hal ini dikarenakan, OECD yang nantinya akan dapat membantu Indonesia dalam hal merumuskan suatu kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi yang tepat serta dapat lolos dalam hal middle income trap.
Selain perlunya komitmen dalam proses keikutsertaan dalam keanggotaan OECD, Presiden juga menambahkan bahwa diperlukan penguatan semangat bersama dalam hal mengarahkan suatu kebijakan dalam hal mengatasi suatu tantangan global seperti misalnya ketegangan geopolitik yang dapat mengarahkan dunia semakin terfragmentasi, aktivitas perdagangan global serta arus investasi yang melambat, pesatnya perkembangan sebuah teknologi digital yang akan membawakan suau manfaat namun diperlukan antisipasi konsekuensi dalam hal penghematan tenaga kerja, dan perubahan iklim serta respons kebijakan yang mengikutinya di dalamnya termasuk dengan menimbulkan suatu masalah bagi negara berkembang.