SEORANG anggota militer AS membakar dirinya, sebagai bentuk protes terhadap perang di Gaza, di luar Kedutaan Besar Israel di Washington, DC, pada Minggu (24/2) sore, kata pihak berwenang. Tentara AS itu diketahui bernama Aaron Bushnell.
Pria tersebut diangkut ke rumah sakit setempat setelah api dipadamkan oleh para anggota Dinas Rahasia AS, demikian informasi yang diunggah di situs web Dinas Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Medis, Washington, DC. Pria tersebut masih berada dalam kondisi kritis, kata juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan pada Minggu sore. Seorang juru bicara Angkatan Udara AS membenarkan bahwa insiden itu melibatkan seorang penerbang aktif.
“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” kata pria yang mengenakan seragam militer itu dalam sebuah video yang disiarkan langsung melalui internet, menurut surat kabar The New York Times.
Baca Juga:Satelit Himawari Milik Jepang Tangkap Citra Pusaran Awan Penyebab Microscale TornadoMengenal OECD, Organisasi Internasional Bidang Ekonomi dan Negara Anggotanya
Dia kemudian menyiram dirinya dengan cairan bening dan membakar dirinya, sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina,” lapor surat kabar itu.
Polisi setempat dan Dinas Rahasia kini tengah menyelidiki insiden tersebut.
Juru bicara Kedutaan Besar Israel mengatakan, “tidak ada staf kedutaan yang terluka dan selamat.”
Pada saat petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian, api telah dipadamkan oleh Dinas Rahasia AS, menurut Vito Maggiolo, petugas informasi publik dari DC Fire. MPD mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Rahasia dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak untuk menyelidiki insiden tersebut.
Bushnell, yang mengenakan seragam tentara pada hari Minggu di Washington, adalah seorang insinyur DevOps yang berbasis di San Antonio, Texas, menurut profil LinkedIn- nya .
Aaron Bushnell dilaporkan mengirim pesan ke media sebelum rencana bakar diri. “Hari ini, saya berencana untuk melakukan aksi protes ekstrem terhadap genosida rakyat Palestina,” ujarnya dilansir dari Times.
Dia juga dilaporkan menyiarkan langsung tindakan tersebut di platform penyiaran web Twitch. Video itu telah dihapus karena melanggar pedoman.
Sejak agresi militer Israel ke Gaza, protes sering terjadi. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa pemboman oleh Israel telah menewaskan 30.000 orang.