DALAM sebuah operasi penegakan hukum internasional yang dipimpin oleh National Crime Agency (NCA) Inggris dan FBI, anggota geng ransomware Lockbit telah ditangkap dan didakwa. Ini adalah sebuah operasi polisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menyerang salah satu geng kejahatan siber paling terkenal di dunia.
Pada Selasa, 20 Februari, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan dakwaan terhadap dua warga negara Rusia atas penggunaan ransomware Lockbit terhadap perusahaan dan kelompok di seluruh dunia.
Dakwaan tersebut diumumkan ketika NCA, Departemen Kehakiman Amerika Serikat, FBI, dan Europol berkumpul di London untuk mengumumkan gangguan terhadap geng tersebut, yang telah menargetkan lebih dari 2.000 korban di seluruh dunia, serta menerima lebih dari 120 juta dolar AS (Rp1,8 triliun) dalam pembayaran tebusan, dan menuntut ratusan juta dolar.
Baca Juga:Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri SVR Rusia Respons Soal Kematian Pembelot Maxim Kuzminov: Pengkhianat Menjadi ‘Mayat Moral’Moskow Tidak Tahu Soal Dugaan Pembunuhan Maxim Kuzminov, Pilot Rusia yang Membelot ke Ukraina
Divisi Siber National Crime Agency Inggris, dengan Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat, FBI, dan penegak hukum lainnya, mengambil alih kendali situs web yang digunakan oleh Lockbit dalam sebuah operasi internasional yang langka.
“Kami telah mengambil alih infrastruktur mereka, menyita kode sumber mereka, dan mendapatkan kunci yang akan membantu korban mendekripsi sistem mereka,” kata Graeme Biggar, direktur jenderal National Crime Agency, kepada para jurnalis.
Operasi penegakan hukum, yang dinamai “Operasi Cronos”, adalah koalisi internasional dari 10 negara, katanya. “Bersama-sama, kami telah menangkap, mendakwa, atau memberi sanksi kepada beberapa pelaku dan kami telah memperoleh akses yang belum pernah terjadi sebelumnya dan komprehensif ke sistem Lockbit”.
“Pada hari ini, Lockbit secara efektif tidak relevan,” tambahnya. “Lockbit telah terkunci”.
Dakwaan yang diungkapkan di New Jersey, menuduh Artur Sungatov dan Ivan Kondratyev, yang juga dikenal sebagai Bassterlord, dengan menggunakan ransomware Lockbit untuk menargetkan korban di industri manufaktur, logistik, asuransi, dan perusahaan lain di lima negara bagian dan Puerto Rico, serta di industri semikonduktor dan lainnya di seluruh dunia.
“Tindakan pidana tambahan terhadap Kondratyev diungkapkan pada Selasa 20 Februari, terkait penggunaannya atas ransomwarepada tahun 2020 terhadap seorang korban di California,” kata Departemen Kehakiman.