BOS mata-mata Rusia pada Selasa (20/2) mengatakan seorang pilot yang membelot ke Ukraina dengan helikopter militer dan kemudian dilaporkan ditembak mati di Spanyol adalah “mayat moral.”
Maxim Kuzminov menerbangkan helikopter Mi-8 yang dipilotinya ke Ukraina pada Agustus dalam operasi yang berani, dan mengatakan bahwa dia menentang serangan militer Rusia.
Laporan di media Spanyol mengatakan Kuzminov ditemukan tewas tertembak di Kota Villajoyosa, Spanyol selatan pada pekan lalu, tempat dia pindah setelah menerima kewarganegaraan Ukraina.
Baca Juga:Moskow Tidak Tahu Soal Dugaan Pembunuhan Maxim Kuzminov, Pilot Rusia yang Membelot ke UkrainaAngka Inflasi Kota Cirebon Januari 2024 Terendah se-Jawa Barat
Seorang juru bicara direktorat intelijen utama Ukraina kemudian mengonfirmasi bahwa Kuzminov meninggal tanpa memberikan rincian lebih lanjut, lapor media Ukraina.
“Pengkhianat dan penjahat ini menjadi mayat moral pada saat dia merencanakan kejahatannya yang kotor dan menjijkkan,” kata kantor berita Rusia yang mengutip pernyataan Sergei Naryshkin, kepala dinas intelijen luar negeri SVR Rusia, pada Selasa.
Dia tidak mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatan Rusia dalam kematian mantan pilot tersebut.
Kuzminov bertugas di “resimen helikopter ke-319” yang berbasis di wilayah Primorye, Timur Jauh Rusia.
Dua rekan prajurit di helikopter itu tidak mengetahui rencananya dan terbunuh ketika mereka mencoba melarikan diri setelah helikopter itu mendarat di Ukraina.
Badan intelijen Kyiv mengatakan pihaknya telah merencanakan misi tersebut selama lebih dari enam bulan.
Pihak berwenang di Spanyol mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian seseorang yang ditemukan dengan beberapa luka tembak pada pekan lalu, tetapi tidak dapat memastikan identitasnya.
Baca Juga:Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah Merdeka 2024, Ini Cara MendaftarnyaChester Bennington, Sejak Kecil Akrab dengan Perlakuan Pelecehan hingga Perundungan
“Selasa lalu, seseorang ditemukan tewas dengan beberapa luka tembak di Villajoyosa (Alicante). Dalam penyelidikan, ditemukan bahwa identitas yang digunakan oleh orang tersebut mungkin palsu. Guardia Civil sedang mencoba untuk mengonfirmasi identitasnya,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Spanyol kepada kantor berita AFP. (*)