Bahkan apabila permintaan tidak ada sama sekali perusahaan berisiko mengalami kerugian besar hingga bangkrut. Yang dapat dilakukan kemudian pengambilan langkah strategis, perang harga.
Dalam suatu perang harga, perusahaan kemudian akan menggantungkan dirinya pada pangsa pasar, mereka akan melakukan pemotongan harga besar-besaran untuk menarik minat beli pada konsumen, tentu saja hal ini akan berefek pada berkurangnya profitabilitas.
Profitabilitas yang berkurang kemudian turut memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi dengan cara menutup area bisnis yang kurang menguntungkan dan memotong biaya operasional. Dalam upaya pemotongan tersebut tak jarang perusahaan kemudian menurunkan upah pekerja, atau melakukan Pemutusan Hak Kerja.
Dampak Resesi Pada Pekerja
Baca Juga:Sirekap Bermasalah, Heru Subagia: Jika Terjadi Pencurian Suara Pemilih, Saya Tuntut KPU Harus Bertanggung JawabBasarnas: 3 Korban Helikopter Bell 429 PK-WSW Berhasil Dievakuasi
Resesi memberikan Dampak nyata pada para pekerja yaitu dengan pemutusan hubungan kerja, yang kemudian menjadikannya pengangguran dan membuatnya kehilangan pendapatan utama, Padahal pengangguran ini juga dituntut untuk tetap memenuhi kebutuhan hidupnya baik pada dirinya sendiri maupun keluarganya.
Masalah pengangguran sendiri tak hanya menimbulkan dampak pada perekonomian tapi juga pada ranah sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi sendiri menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan sosial, yang mengarah kepada vandalisme dan kerusuhan di masyarakat. Bahkan, pengangguran massal juga dapat mengancam tatanan sosial kehidupan berbangsa dan bernegara.
Langkah Pencegahan Resesi
Sebab, Indonesia tengah berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi ekonomi sebab beberapa negara lainnya telah mulai memasuki gelombang resesi seperti pada Singapura dan Korea Selatan. Berikut ini beberapa Langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mencegah terjadinya resesi:
Belanja Pemerintah Besar-Besaran
Pemerintah berencana melakukan belanja besar-besaran untuk menghadapi ancaman resesi sehingga permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi. Dengan cara ini, maka kontraksi ekonomi akibat efek domino Covid-19 dapat diredam.
Belanja pemerintah sendiri menjadi salah daya ungkit yang digunakan untuk memulihkan perekonomian di saat krisis akibat pandemi Covid-19 ini melanda. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia sendiri tercatat hanya berkontribusi kurang lebih 14,5 pada PDB negara.
Bantuan UMKM
UMKM menjadi salah satu sektor dengan kondisi paling berat akibat pandemi Covid-19. Pemerintah kemudian menyiapkan berbagai program untuk mengungkit sektor ini agar Kembali bergeliat. Setelah sebelumnya mengeluarkan kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga kredit bagi para UMKM.