Dampak Resesi Kepada Pemerintahan
Dampak yang paling terasa adalah Jumlah pengangguran yang kian meningkat. Pemerintah kemudian dituntut untuk segera menemukan solusi mengakhiri resesi sehingga lapangan kerja kembali terbuka guna menyerap tenaga kerja.
Selain itu Pinjaman pemerintah juga akan melonjak tinggi sebab Pemerintah di setiap negara pasti membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan upaya pembangunan negara.
Sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak dan nonpajak juga menjadi sangat rendah, sebab saat resesi pekerja menerima penghasilan lebih rendah, sehingga pemerintah menerima pajak penghasilan yang lebih rendah, harga properti lebih rendah sehingga perolehan pajak dari jual beli properti tersebut lebih rendah, pengeluaran masyarakat juga cenderung lebih rendah, sehingga berpengaruh pada pendapatan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang lebih rendah pula.
Baca Juga:Sirekap Bermasalah, Heru Subagia: Jika Terjadi Pencurian Suara Pemilih, Saya Tuntut KPU Harus Bertanggung JawabBasarnas: 3 Korban Helikopter Bell 429 PK-WSW Berhasil Dievakuasi
Selain itu pembangunan tetap dituntut untuk terus dilakukan di berbagai sektor pemerintahan termasuk diantaranya menjamin kesejahteraan rakyatnya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan pengeluaran pemerintah dalam hal pembayaran kesejahteraan rakyat, seperti tunjangan atau bantuan sosial, subsidi, dan lain sebagainya. Penurunan pendapatan pajak dan meningkatnya pembayaran kesejahteraan mengakibatkan defisit anggaran dan kian meningginya utang pemerintah.
Dampak Resesi Pada Perusahaan
Bisnis sangat mungkin mengalami kebangkrutan akibat terjadinya resesi, hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti ekonomi negatif, tergerusnya sumber daya riil, krisis kredit, jatuhnya harga aset berbasis utang, dan lainnya. Ketika bisnis gagal, perusahaan mengalami penurunan pendapatan secara drastis.
Saat penurunan pendapatan terjadi kemudian memicu efek domino terhadap kehidupan ekonomi pekerjanya. Bagi pekerja yang terkena PHK akan kehilangan seluruh pendapatannya.
Sementara pekerja yang terkena penurunan upah kemudian akan kehilangan sebagian pendapatannya. Pendapatan yang menurun, kemudian turut mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat.
Bagi yang terkena PHK akan sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Di saat daya beli masyarakat menurun, potensi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan pun semakin kecil. Kondisi inilah yang akan mengancam kelancaran arus kasnya.
Apalagi dengan terjadinya resesi, masyarakat tentunya lebih berhati-hati dalam menggunakan uangnya. Sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa mengalami penurunan. Permintaan yang menurun, tentu saja akan turut menurunkan laba perusahaan.