PENELITI Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi mengatakan kenaikan harga beras yang terjadi sejak awal Februari 2024 ini seharusnya sudah diantisipasi sejak jauh-jauh hari. Menurut Azizah, kenaikan harga beras dan komoditas pangan lain umumnya sudah terjadi sejak September 2023.
“Kenaikan harga beras salah satunya dikarenakan oleh minimnya ketersediaan yang diakibatkan oleh musim panen, dan cuaca,” ucap Azizah dalam keterangannya pada Selasa, 20 Februari 2024.
Azisah mengatakan, kurangnya pasokan imbas dari El Nino alias kekeringan berkepanjangan. Di tengah fluktuasi harga yang kian meningkat, ia menekankan stabilisasi harga pangan harus menjadi fokus utama pemerintah untuk menghindari peningkatan inflasi.
Baca Juga:Pengganti Mahfud MD: Jokowi Sempat Tunjuk Tito Karnavian, Ada Kabar Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko PolhukamTeuku Zacky Beberkan Penyebab dan Alasan Aksi Perundungan yang Melibatkan Anak Vincent Rompies
Menurut laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, pada hari pencoblosan Pemilu, 14 Februari 2024, harga beras medium II naik sebesar 6,25 persen dibandingkan Januari 2024 menjadi Rp 14.250 per kilogram. Sementara berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, pada saat pencoblosan harga rata-rata nasional beras premium mencapai Rp 15.890 per kilogram.
Menurut data yang dihimpun oleh CIPS dalam Food Monitor, harga pada hari pemilihan umum kemarin lebih mahal 15,41 persen dari harga rata-rata pada bulan Februari tahun lalu. Jika harga beras akan terus naik, kata dia, biaya hidup secara keseluruhan akan meningkat. Termasuk biaya produksi makanan. Sebab beras menjadi bahan baku dalam banyak produk makanan.
Kenaikan harga beras akan berdampak besar pada peningkatan tingkat inflasi. Sebab beras merupakan salah satu komoditas pokok yang menyumbang 3 persen pada Indeks Harga Konsumen (IHK) yang digunakan untuk menghitung inflasi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2024 mencatat, beras telah mengalami inflasi sebesar 0,64 persen secara bulanan, dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen. (*)