“Jadi motif empat pelaku untuk menuju negara ketiga, yaitu ke Jerman dan Belanda. Alasannya untuk mencari kehidupan yang lebih baik,” katanya di Tangerang, Antara, Selasa, 20 Februari.
Hasil pemeriksaan awal, para pelaku pengguna paspor palsu tersebut baru pertama kali masuk ke Indonesia. Semua pelaku, katanya, di gerakan oleh jaringan yang secara otomatis ada dugaan tindak pidana penyelundupan manusia.
“Sampai saat ini kami masih mengembangkan terkait jaringan yang ada di Indonesia, karena namanya ini jaringan internasional,” ucapnya.
Baca Juga:Ditujukan untuk Perusahaan Pers dengan Platform Digital, Perpres Publisher Rights Diteken Jokowi Tak Berlaku Bagi Content CreatorHadapi Transformasi Digital, Jokowi Minta Kominfo Prioritaskan Anggaran Belanja Iklan Pemerintah untuk Perusahaan Pers
Menurut dia, upaya penggunaan paspor palsu ini menjadi sebuah strategi para sindikat yang ingin mencapai negara ke tiga, polanya memutari terlebih dahulu negara-negara Asia seperti Indonesia, Vietnam, Thailand dan Filipina. Sehingga mengelabui imigrasi layaknya traveler.
“Tidak ada alasan spesifik, jadi memang para sindikat harus memperbanyak perjalanannya guna mengaburkan niatnya. Biasanya tujuan akhirnya ke negara-negara Eropa,” ungkapnya.
Keempat WNA tersebut, diamankan dalam operasi pengawasan orang asing di wilayah Bandara Soekarno Hatta. (*)