YULIA Navalnaya, istri mendiang Alexei Navalny, pemimpin oposisi pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, bergabung dengan para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) dalam pertemuan di Brussel, Belgia pada Senin, 19 Februari 2024. Pertemuan tersebut berlangsung beberapa hari sebelum peringatan dua tahun perang Rusia di Ukraina.
Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell, yang menjadi ketua diskusi 27 menteri luar negeri anggota Uni Eropa tersebut pada Senin, 19 Februari 2024, mengumumkan kunjungan Navalnaya tersebut. Borrell mengatakan pertemuan tersebut akan menyoroti “dukungan kepada pejuang kemerdekaan di Rusia dan menghormati kenangan Alexei Navalny”.
Navalnaya pada pertemuan dengan para pemimpin, diplomat, dan pejabat Barat lainnya di Munich, Jerman pada Jumat, 15 Februari 2024, mengatakan Putin dan sekutunya akan memikul tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan terhadap Rusia, terhadap keluarganya, terhadap suaminya.
Baca Juga:Eksepsi Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan LNG, Karen Agustiawan Minta KPK Periksa Corpus Christi Liquefaction dan BlackstoneMenko PMK: Pilpres Satu Putaran Kurangi Risiko Kekacauan Sosial dan Anggaran Rp40 Triliun
Ia akan melanjutkan perjuangan suaminya untuk kemerdekaan Rusia dan meminta para pendukungnya untuk melawan Presiden Vladimir Putin dengan kemarahan yang lebih besar dari sebelumnya.
“Saya ingin hidup di Rusia yang bebas, saya ingin membangun Rusia yang bebas,” kata Navalnaya dalam pesan video bertajuk “Saya akan melanjutkan pekerjaan Alexei Navalny”.
“Vladimir Putin telah membunuh suami saya,” kata Navalnaya, seraya menambahkan bahwa ia akan bekerja sama dengan rakyat Rusia untuk melawan Kremlin demi menciptakan Rusia yang baru.
Selama bertahun-tahun, Yulia, seorang ekonom yang juga merupakan ‘Ibu Negara’ oposisi Rusia, mendampingi suaminya dalam upayanya membongkar korupsi Kremlin, tampil mewakili sang suami di berbagai acara publik yang tak terhitung jumlahnya, termasuk di acara Oscar, dan menyerukan para pendukungnya untuk tidak pernah menyerah, bahkan ketika Navalny mendekam di penjara.
Ia lahir pada 1976 dari seorang ibu yang bekerja di “Minlegprom” Uni Soviet – kementerian yang menangani produksi barang-barang konsumsi – dan seorang ilmuwan Soviet.
Ibunya kemudian menikah lagi dengan seorang pekerja pemerintah di Komite Perencanaan Negara Uni Soviet, dan tampak jelas bahwa Yulia akan terjun ke dunia politik.
Namun, bakatnya dalam bidang matematika membawanya masuk ke Akademi Ekonomi Plekhanov Rusia, dan Yulia mulai membangun karier sebagai bankir dan ekonom.