KOMISI Pemilihan Umum (KPU) mencatat ada 71 orang anggota badan ad hoc yang meninggal dunia. Ketua KPU, Hasyim Asy’ari mengatakan 42 orang di antaranya merupakan anggota KPPS di tingkat TPS.
Data tersebut berdasarkan monitoring terhadap status atau situasi para penyelenggara pemilu badan ad hoc. Terutama pada peak season pada 14 Februari sampai 18 Februari 2024 pukul 23.59 WIB.
“Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang dengan perincian anggota PPK ada 1 orang di tingkat kecamatan. Kemudian anggota PPS di tingkat desa/kelurahan ada 4 orang,” ujar Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (19/2) sore.
Baca Juga:Korban Perundungan di Binus Internasional School di Serpong Alami Luka Memar dan Luka BakarHeboh Viral Bantuan Paving Block Jalan untuk Warga Ditarik Kembali, Ini Klarifikasi Caleg DPRD Banyuwangi Partai NasDem yang Gagal Peroleh Suara di TPS
“Kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 42 orang. Kemudian linmas yang menjaga keamanan kegiatan pemungutan penghitungan suara di TPS yang meninggal ada 24 orang,” tambahnya.
Tidak hanya anggota yang meninggal dunia, tercatat ada 4.567 orang yang sakit. Adapun perinciannya sebagai berikut, di tingkat kecamatan atau PPK 136 orang, di tingkat PPS desa/kelurahan ada 696 orang.
Kemudian anggota KPPS di tingkat TPS yang sakit ada 3.371 orang dan terakhir untuk linmas ada 364 orang.
Sementara itu, dalam konferensi pers terkait petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang mengalami sakit dan meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya turut dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri dan Plt Menko Polhukam Tito Karnavian, Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dan anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda.
Dalam kesempatan ini seluruhnya turut berbelasungkawa atas meninggalnya para petugas penyelenggara Pemilu 2024. (*)