PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyebut harga beras mahal lantaran produksi beras yang berkurang akibat perubahan iklim.
“Kenapa naik, karena ada perubahan iklim, perubahan cuaca. Sehingga banyak yang gagal panen, sehingga produksinya berkurang. Sehingga harga menjadi naik,” jelas Jokowi di Kota Tangerang Selatan, di Serpong, Tangerang Selatan, Senin (19/2) siang.
Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di seluruh negara.
Baca Juga:Tito Karnavian Tanggapi Film Dirty Vote Usai Namanya Disebut Soal Pemekaran Provinsi di Papua untuk Skenario Pemilu 2024Rekapitulasi Suara Kecamatan Dihentikan, Politikus PAN: Menimbulkan Kecurigaan Publik
Jokowi juga membagikan bantuan beras seberat 10 kilogram kepada 1.067 warga di Serpong, Kota Tangsel pada Senin (19/2) siang.
Disambut riuh antusias warga yang didominasi ibu-ibu, Jokowi juga sempat membagikan sepeda yang telah menjadi ciri khas blusukannya selama hampir 10 tahun terakhir.
Jokowi mengaku memberikan bantuan beras lantaran ingin meringankan beban masyarakat yang tengah terhimpit akibat harga beras yang sedang tinggi.
“Pemerintah kita ingin membantu, berusaha agar meringankan ibu-ibu semuanya karena harga (beras) naik,” kata Jokowi.
Jokowi memastikan bantuan beras ini akan terus dilakukan setiap bulan hingga Juni 2024. Setelahnya, bantuan tergantung APBN ke depannya.
“Jadi ini Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni. Nanti setelah juni kita lihat APBN-nya mencukupi atau tidak. Kalau mencukupi kita lanjutkan,” pungkasnya. (*)