PAGI hari pada 15 Januari 1947, mayat Elizabeth Short ditemukan di lahan kosong Blok 3800, di antara Jalan Coliseum dan Jalan West 39th. Orang pertama yang melaporkan pemandangan mengerikan itu adalah Betty Bersinger saat ke luar rumah sambil mendorong stroller (kereta bayi) yang berisi Anne, anaknya berumur 3 tahun. Pagi itu Betty hendak pergi ke toko reparasi sepatu di South Norton Avenue, Los Angeles, California. Ia menyusuri sepanjang trotoar jalanan di lingkungan Liemet Park, yang kala itu masih sepi dan belum berkembang seperti saat ini.
Pukul 10.00 waktu setempat, mata Betty tertuju pada sebuah benda yang tergeletak seperti manekin. Tapi begitu jaraknya semakin dekat, Betty terkejut, benda itu ternyata mayat manusia.
Betty merinding begitu melihat mayat sesosok perempuan itu terbelah dua di bagian pinggang dengan wajah yang rusak. Seketika Betty langsung menggendong Anne, dan menarik stroller menuju rumah penduduk terdekat.
Baca Juga:Saat Kebenaran Julian Assange Terungkap, Pertaruhannya TinggiAnak Buah Raja Timah Babel Serahkan Diri ke Kejagung
Betty menceritakan kepada pemilik rumah yang didatanginya. Setelah tahu, sang pemilik rumah mengizinkan Betty menelepon polisi setempat. Dalam hitungan menit, sejumlah polisi dari Los Angeles Police Department (LAPD) dan agen Federal Bureau of Investigation datang. Seketika lokasi itu semakin ramai, apalagi sejumlah wartawan koran lokal dan media di AS juga mendatangi lokasi penemuan mayat termutilasi tersebut.
Dari artikel yang ditulis Kristin Hunt berjudul 10 Shocking Facts About The Black Dahlia, Hollywood’s Most Famous Unsolved Murder yang dikutip delik, polisi melihat mayat perempuan dipotong setengah di pinggang dan ususnya telah dibuang. Mulut korban juga robek disayat mulai dari kuping kanan hingga kuping kiri. Robekan itu seakan seperti senyuman yang dikenal Glasgow Smile atau senyuman The Joker. Terlepas dari kondisi mutilasi yang parah, ada kejanggalan di tempat itu.
Polisi tak menemukan darah di tubuh korban dan sekitar tempat ditemukannya mayat. Bersih, tak ada setetes pun darah yang tercecer. Polisi menyimpulkan, setelah dibunuh dan dimutilasi, jenazah korban dicuci bersih sebelum dibuang. Dari hasil autopsi, korban sempat mengalami tindak kekerasan sebelum tewas.