DIDUGA mengalami kelelahan saat bertugas menjadi kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), seorang warga di Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Suasana duka menyelimuti keluarga almarhum, para kerabat dan tetangga berdatangan ke rumah duka. Almarhum Didik Wahyudi merupakan ketua KPPS TPS 7 Desa Salakan.
Jenazah almarhum dimakamkan di pemakaman umum dukuh setempat pada Sabtu (17/2) siang. Para pelayat baik tetangga maupun para petugas KPPS se-Desa Salakan turut melayat di rumsh duka di Dukuh Barengan RT 05 RW 0W, Desa Salakan.
Baca Juga:Wall Street Journal: AS Berencana Kirim Senjata ke Israel di Tengah Desakan Biden untuk Kesepakatan Gencatan SenjataPosko Pemenangan Caleg PKB di Cianjur Dilempar Bom Molotov OTK
Ketua PPS Desa Salakan, Parwadi mengaku kaget mendengar kabar duka tersebut. Dia tidak mengira ada petugas KPPS di wilayahnya meninggal dunia.
“Memang kalau kelelahan wajar. Namun kami tak menyangka sampai ada yang meninggal,” katanya.
Dijelaskan, almarhum bertugas di TPS 7 Salakan. Sesuso ketentusn, dia bertugas mulai puk 07.00 – 13.00 WIBuntuk coblosan. Setelah istirahat, lalu dilanjutkan dengan penghitungan suara hingga pukul 23.00 WIB.
Kemudian bersama petugas KPPS lainnya menyelesaikan berita acara atau administrasi.
“Pada pukul 00.30, almarhum mengeluh pusing dan perutnya mual. Oleh teman petugas KPPS, diminta untuk istirahat.”
Pada pukul 01.15, petugas KPPS bermaksud menyerahkan logistik pemilu kembali ke sekretariat PPS Salakan.
Almarhum bersikeras ikut sebagai bentuk tanggung jawabnya. Apalagi, dia merasa kondisi tubuhnya sudah kembali segar.
“Usai tugas, seluruh petugas pulang untuk istirahat di rumah masing- masing.”
Baca Juga:Zionis-Hamas Masih Berkonflik, Negara yang Berbatasan dengan IsraelKKB Papua Kembali Berulah Tembak Pesawat Wings Air di Bandara Nop Goliat Dekai Yahukimo
Namun pada Jumat (16/2) pukul 17.00 WIB, almarhum mengeluh tidak enak badan. Oleh keluarganya, lalu dibawa ke rumah sakit. Sayang, jiwanya tak tertolong. “Almarhum meninggal dinihari tadi, pukul 00.30.”
Ditanya tentang riwayat penyakitnya, Parwadi menyatakan bahwa almarhum tidak memiliki riwayat penyakit yang membahayakan. Kondisinya sehat. Apalagi pihak PPS juga mewajibkan seluruh petugas KPPS melampirkan surat keterangan sehat dari dokter.
“Kadar gula darah, kolesterol dan kondisi jantung juga bagus.”
Sementara itu, petugas PPK Kecamatan Teras Boyolali, Pitut mengatakan bahwa Didik Wahyudi merupakan sosok orang yang bertanggung jawab karena saat bertugas terus bekerja keras dari persiapan hingga penghitungan suara.