GUBERNUR New York, Kathy Hochul pada Jumat (16/2/2024), meminta maaf atas pernyataan yang dia buat pada acara filantropi Yahudi di New York City yang menjadi viral di media sosial. Ketika itu ia mengatakan, Israel mempunyai alasan untuk menghancurkan Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
“Jika Kanada suatu hari nanti menyerang Buffalo (wilayah di New York), saya minta maaf, teman-teman, tidak akan ada Kanada pada hari berikutnya,” kata Hochul dalam sebagian pidatonya pada Kamis (15/2/2024), di sebuah acara United Jewish Appeal-Federation of New York.
“Itu adalah reaksi yang wajar. Anda mempunyai hak untuk membela diri dan memastikan hal itu tidak terjadi lagi. Itu adalah hak Israel (menghancurkan Gaza),” katanya.
Baca Juga:Mahfud MD Klarifikasi Kabar Beredar Sebut Tidak Kompak dengan Ganjar Usai PencoblosanMark Up Kekayaan Bersihnya untuk Menipu Pemberi Pinjaman, Donald Trump Bayar Denda Rp5,5 Triliun
Namun, dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Hochul mengaku menyesal telah menggunakan analogi yang tidak pantas. “Sekarang saya sadari dapat menyakiti anggota komunitas kita. Saya meminta maaf atas pilihan kata-katanya yang buruk,” ujarnya.
“Meskipun saya sudah jelas mendukung hak Israel untuk membela diri, saya juga berulang kali mengatakan dan terus percaya bahwa korban sipil Palestina harus dihindari dan bahwa lebih banyak bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada rakyat Gaza,” lanjut Hochul.
Israel melancarkan serangannya di Gaza yang dikuasai Hamas setelah serangan kelompok milisi Palestina pada 7 Oktober 2023. terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang. Aksi militer dan serangan Israel selanjutnya telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza yang padat penduduk tersebut dan membuat hampir sebagian dari total 2,3 juta warga Palestina mengungsi.
Korban tewas warga Gaza akibat serangan Israel hampir mencapai 29.000 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak. (*)