Hubungan Jokowi-Prabowo Usai Pilpres Jadi Sorotan Analisis Asing

Hubungan Jokowi-Prabowo Usai Pilpres Jadi Sorotan Analisis Asing
Prabowo dan Jokowi makan bareng malam ini. (Dok. Istimewa)
0 Komentar

PASANGAN nomor 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menempati urutan teratas versi hitung cepat dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024. Dalam quick count yang diterbitkan berbagai lembaga, pasangan ini meraup suara di atas 50 persen yang membuat pemilihan presiden atau pilpres kemungkinan besar akan berlangsung satu putaran.

Kemenangan Prabowo ini, seperti diakui oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran NTT, karena efek Jokowi atau Joko Widodo. Dukungan Jokowi terhadap Prabowo menjadi kunci kemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran di Nusa Tenggara Timur. “Faktor pecinta Jokowi ini menjadi efek cukup bagus bagi pergerakan pemilih di NTT dan secara nasional terbukti,” kata Ketua TKD Prabowo-Gibran NTT, Melki Laka Lena, Jumat, 16 Februari 2024.

Kantor berita Reuters menyoroti hubungan keduanya dalam artikel berjudul “Prabowo Subianto: What to expect from Indonesia’s likely new president.” Media yang berkantor pusat di London, Inggris ini mengulas masa depan hubungan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga:PDIP Ambyar di Kandang Banteng? Cirebon Terlalu Optimis Suara Ganjar-Mahfud RontokKetua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir: Semua Pihak Hormati Pilihan Rakyat dan Terima Hasil Pemilu 2024 dengan Sikap Legawa

“Salah satu pertanyaan besarnya adalah seberapa baik, dan untuk berapa lama, hubungannya dengan Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, akan bertahan. Hubungan itu akan tetap berlaku selama Prabowo menilai hal tersebut sesuai dengan kepentingannya, namun tidak akan bertahan lama bila tak sesuai lagi,” kata Liam Gammon, dari Australian National University (ANU).

Ia mengomentari tentang hubungan dua mantan rival tersebut. “Dan jika hal tersebut tidak terjadi, saya memperkirakan Jokowi akan segera terpinggirkan,” ujar Gammon.

Saat berkampanye, Prabowo berjanji akan meneruskan program Jokowi. Namun para analis mengatakan hal itu tak bisa dijamin. “Kuncinya di sini adalah keberpihakan Prabowo dengan Jokowi lebih merupakan strategi elektoral, bukan strategi pemerintahan,” kata Doug Ramage, dari BowerGroupAsia. “Jangan salah, Presiden Prabowo akan menjadi presidennya sendiri.”

Jutaan pemilih di Indonesia memperhitungkan bahwa Jokowi akan terus menggunakan pengaruhnya melalui putranya, Gibran Rakabuming Raka, 36. Namun kantor wakil presiden hanya mempunyai sedikit kekuasaan.

Perbedaan pendapat mengenai penunjukan kabinet, rencana ibu kota baru, belanja militer dan layanan sosial, serta penempatan anggota keluarga di pemerintahan, semuanya dapat memperburuk hubungan antara Jokowi dan Prabowo, menurut analis politik Kevin O’Rourke.

0 Komentar