KETUA Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 42, Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo Surabaya, Jawa Timur, Joko Budiono menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (16/2/2024) pagi, pukul 08.15 WIB. Almarhum meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya karena kelelahan saat proses penghitungan suara.
Ketua KPPS yang juga Ketua RT ini, sempat ambruk saat proses penghitungan suara baru sampai pada penghitungan suara presiden, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Dokter Soetomo untuk mendapatkan perawatan.
Sang istri mengatakan, suaminya sempat lemas saat proses penghitungan suara, sehingga harus dilarikan ke UGD, akibat gula darahnya naik. Ketua KPPS ini akhirnya dinyatakan meninggal setelah sempat mendapat perawatan.
Baca Juga:Update Data Pemilu 2024 hingga Pukul 18.00, KPU: 35 KPPS Meninggal dan 3.909 Orang SakitVladimir Putin: Kepada Bapak Prabowo Subianto, Terimalah Ucapan Selamat Tulus Saya Atas Kemenangan Meyakinkan di Pemilihan Presiden
“Kondisinya drop ketika penghitungan suara. Gula darahnya tinggi, jadi saat penghitungan lemas dan dilarikan ke rumah sakit. Saat itu masih penghitungan suara calon presiden,” jelas Fauziah Kadir, istri almarhum Joko Budiono, Jumat (16/2/2024).
Ketua PPS Ngagel Rejo, Enny Christ mengatakan Joko Budiono dinyatakan meninggal pada Jumat (16/2/2024) pagi pukul 08.15 WIB.
“Saya dapat kabar dari Ketua RW, Pak Joko meninggal pukul 08.15 WIB. Katanya gula darahnya tinggi,” kata Enny.
Almarhum Joko Budiono dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih pada Jumat siang. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Sementara itu, tampak beberapa karangan bunga di rumah duka di Jalan Krukah Utara Surabaya. (*)