ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap hasil Pemilu 2024 damai sehingga bisa menjaga iklim perekonomian yang kondusif bagi pengusaha. Hal itu juga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ketum Apindo Shinta Kamdani mengatakan transisi kepemimpinan setiap lima tahun merupakan hal biasa yang dilakukan, tetapi yang paling penting adalah menjaga iklim kondusif bagi pengusaha.
“Transisi kepemimpinan setiap lima tahun itu biasa sudah kita lakukan, cuma jangan mengganggu iklim kondusif yang ada, dan itu yang paling penting,” kata Shinta di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (14/2).
Baca Juga:Selamatkan Indonesia 5 Tahun ke Depan, Caleg Perindo Dean Desvi Minta Masyarakat Coblos Sesuai Hati Nurani Gunakan CintaBupati Imron: Pemilu 2024 di Kabupaten Cirebon Berjalan Aman dan Lancar
Shinta menekankan pentingnya agar pemilu berjalan lancar, damai, dan jujur tanpa adanya kerusuhan yang dapat mengganggu stabilitas.
“Pemilu dapat dijaga dengan baik untuk menghindari kecurangan serta menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu melaksanakan pemilu yang demokratis dan jujur,” ungkapnya.
Shinta mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan kebijakan-kebijakan yang diperlukan kepada semua calon presiden melalui “good mart” perekonomian yang berisi masukan sektoral dan lintas sektor yang diperlukan oleh pengusaha.
Shinta juga menyebut bahwa telah dilakukan dialog dengan para calon presiden dan tim ekonomi, sehingga kebijakan-kebijakan tersebut dapat diadopsi ke dalam program ekonomi para pemimpin bangsa periode 2024-2029.
“Mereka (presiden terpilih) tidak perlu memulai dari awal. Jadi kami yang tahu seperti apa kondisi di lapangan, makanya dari pengusaha, yakni Apindo dan APPBI menyampaikan kepada semuanya calon pemimpin,” ujar Shinta.
Mengenai perdebatan terkait satu putaran atau dua putaran dalam Pemilu 2024, Shinta mengatakan bahwa masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Namun bagi Shinta yang terpenting bukanlah masalah satu putaran atau dua putaran, melainkan bahwa Pemilu 2024 berjalan secara jujur dan adil untuk menghindari kerusuhan dan ketidakpastian lain. (*)