Hasil survei Indikator Politik terbaru pada 9 Februari 2024, menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah berada di angka 51,8 persen, disusul Anies-Muhaimin pada 24,1 persen dan Ganjar-Mahfud di angka 19,6 persen.
Dalam tulisannya ia juga menyoroti situasi di India dan Amerika Serikat, di mana demokrasi disebut melemah di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narenda Modi dan mantan Presiden Presiden Donald Trump. LaForge menilai kemerosotan demokrasi yang terjadi di India merupakan simbol dari tren global yang mengecewakan.
“Demokrasi tidak mati secara tiba-tiba atau dalam kegelapan, namun secara bertahap dan tepat di depan mata kita, ketika para elite melemahkan norma-norma dan institusi-institusi demokrasi demi kepentingan politik, sementara warga negara yang berpuas diri dan pelupa hanya menontonnya,” ujar dia.
Baca Juga:TKN Laporkan Connie Rahakundini Bakrie ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik2 Hari Film Dirty Vote Tembus 13 Juta Penonton, Butuh 7 Hari Bagi Sexy Killers, Ini Kata Dandhy Laksono
Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty pada Senin, 12 Februari 2024, mengucapkan selamat kepada masyarakat Indonesia atas pemilu yang akan digelar besok, 14 Februari 2024.Dia menyebut Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia bersama India dan Amerika Serikat.
Duta besar Chakravorty menilai, Indonesia dan India telah membuktikan bahwa bagi masyarakat majemuk dan beragam, demokrasi adalah satu-satunya jalan nyata menuju pembangunan inklusif dan berkelanjutan. (*)