Terungkap Hasil Pemeriksaan Ahli Toksikologi Puslabfor Bareskrim Polri-Kedokteran Forensik Terkait Kematian Dante

Terungkap Hasil Pemeriksaan Ahli Toksikologi Puslabfor Bareskrim Polri-Kedokteran Forensik Terkait Kematian Dante
Dokter Forensik Farah. Foto: Metro TV/Imanuel Rymaldi Matalula
0 Komentar

PUSLABFOR Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan pada organ hati milik Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante, anak artis Tamara Tyasmara. Ahli Toksikologi Puslabfor Bareskrim Polri AKBP Faizal Rachmad mengatakan, pihaknya menerima organ hati milik mendiang Dante pada Rabu, 7 Februari 2024.

AKBP Faizal Rachmad menerangkan, pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan alkohol, arsen, sianida, mercuri, pestisida dan pemeriksaan obat-obatan berbahaya dari organ hati korban. Pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan enam tahap.

“Kesimpulannya, yaitu hasil pemeriksaan organ hati korban adalah negatif. Tidak ditemukan senyawa berbahaya di organ korban, Raden Andante Khalif Pramudityo,” kata AKBP Faizal Rachmad dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (12/2).

Baca Juga:Connie Bakrie Klaim Hasto Kristiyanto Dengar Cerita Soal 2 Tahun Masa Jabatan Prabowo Jika Jadi PresidenBeperkara dengan Rosan Roeslani, Connie Bakrie: You Ask for War and This is My War Declaration

Lebih lanjut, dari pihak Kedokteran Forensik, dr Farah Kaurow menyampaikan temuan dari pemeriksaan terhadap jenazah anak Dante. Saat dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa korban sudah dimakamkan selama 10 hari.

“Untuk memastikan adanya tenggelam atau tidak, di bidang kedokteran forensik kami harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh organ tubuhnya, sehingga kami lakukan autopsi tersebut,” tutur dr Farah.

“Kondisi sudah membusuk, sehingga organ-organ tubuhnya sebagian sudah mulai membusuk, melunak, terutama kedua parunya, sudah mencair. Kami asumsikan karena kebanyakan air yang masuk karena (mati tenggelam) di kolam berenang,” tambahnya.

Ia menerangkan, tidak ditemukan lagi jejak organ paru. Guna memastikan tenggelamnya korban, pihaknya mengambil organ dari sumsum tulang, yakni tulang paha.

Setelah melakukan pemeriksaan destruksi asam di sumsum tulang dan organ hati, pihaknya menemukan adanya tumbuhan air berupa ganggang. Berdasarkan keterangan dari penyidik bahwa pada saat pemeriksaan pertama di Rumah Sakit Pondok Kopi dan Premier Jatinegara, didapati adanya tanda-tanda terendam.

Berupa badan basah semua, kemudian tangan korban keriput ditambah ada tanda-tanda kekurangan oksigen berupa bibir keunguan. Selanjutnya, kuku-kuku dari korban juga semua berwarna ungu.

“Itu menunjukkan bahwa korban kekurangan oksigen berat. Kemudian hasil pemeriksaan autopsinya juga didukung kami temukan tumbuhan air dalam sumsum tulang dan organ hatinya. Sementara kami menyimpulkan, kondisi korban sesuai dengan korban meninggal akibat tenggelam atau masuknya air ke dalam saluran pernapasan,” jelasnya. (*)

0 Komentar