Salah satu pesawat tempur yang akan segera hadir di Indonesia, kata dia, adalah Rafale Dassault dari Perancis. Dia berujar pesawat ini akan masuk ke Indonesia secara bertahap. “Pesawat tempur ini akan menjadi bagian yang memperkuat sistem pertahanan Indonesia,” ucapnya.
Kementerian Pertahanan atau Kemhan juga membantah adanya keterlibatan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) soal isu adanya kontrak pengadaan alat utama sistem senjata atau alutsista.
“Perihal dengan PT TMI, kami sampaikan sampai detik ini tak ada kontrak pengadaan alutsista antara Kemhan dan PT TMI,” kata Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra di Komplek Perkantoran Kemenhan Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, (12/2).
Baca Juga:Namanya Disinggung di Film Dirty Vote, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin: Tunjukkan bahwa Saya Tidak NetralTerungkap Hasil Pemeriksaan Ahli Toksikologi Puslabfor Bareskrim Polri-Kedokteran Forensik Terkait Kematian Dante
Senada, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan PT TMI tidak pernah ada kontrak atau membuat kontrak dengan Kemhan.“Jadi tak ada kontrak apalagi transaksi dan tak pernah terlibat jual beli atau apapun itu dengan Kementerian Pertahanan,” katanya, Senin.
“Kalaupun ada (kerja sama), PT TMI itu terkait sekumpulan para ahli yang membantu melakukan pengawasan terhadap kualitas,” ucap Dahnil.
Menurut dia, tugas TMI itu perihal sekumpulan para ahli yang membantu melakukan pengawasan terhadap kualitas alutsista atau barang yang dibeli atau diadakan oleh Kemenhan.
PT TMI menjadi polemik setelah calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut ada “orang dalam” Prabowo Subianto di berbagai proyek Kemenhan. Dalam Debat Capres pada 7 Januari 2024 lalu, Anies menyebut ada keterlibatan PT TMI dalam proyek pengadaan alutista.
Menanggapi tudingan Anies, Prabowo menyatakan bersedia untuk membuka data yang dia anggap benar dalam forum di luar debat calon presiden. “Saya bersedia kita duduk, kita buka-bukan. Mau bicara food estate, mau bicara apa, PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka,” kata Prabowo.
Pengamat militer, Beni Sukadis, mengatakan PT TMI kemungkinan besar berperan dalam melakukan kajian dan analisis kebutuhan alih teknologi alutsista untuk TNI. Menurut Beni, kajian itu melibatkan para ahli militer maupun ahli teknologi dari berbagai bidang terkait. Hasilnya, digunakan sebagai dasar dalam menyusun rencana pengadaan alutista dan analisa peluang transfer teknologi.