Berikut Penjelasan Penyaluran Bansos Jelang Pemilu 2024 di Film Dirty Vote, Bantuan Sosial yang Dikucurkan Pemerintahan Jokowi

Berikut Penjelasan Penyaluran Bansos Jelang Pemilu 2024 di Film Dirty Vote, Bantuan Sosial yang Dikucurkan Pemerintahan Jokowi
Tiga ahli hukum yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari terlibat dalam sebuah film dokumenter bertajuk Dirty Vote. Foto/YouTube Indonesia Baru
0 Komentar

Berbagai penyaluran program Bansos tersebut terus dilakukan sepanjang tahun 2019 dengan nilai yang lebih tinggi. Contohnya pada Bansos berbagai program di Januari yang mencapai Rp 15,1 triliun. Kemudian ada bansos PKH dan BPNT yang disalurkan sepanjang tahun mencapai angka Rp 97,06 triliun.

Menjelang Pemilu 2024, berbagai Bansos kembali dikucurkan. Kali ini lebih gencar sekaligus dengan nilai jumbo. Bahkan melebihi nilai Bansos yang diberikan ke masyarakat saat Pandemi Covid-19.

Berikut berbagai jenis Bansos yang dikucurkan pemerintahan Presiden Jokowi sejak 2023 menjelang Pemilu 2024. Bantuan-bantuan tersebut adalah sebagai berikut:

Baca Juga:Hoax Prabowo Hanya 2 Tahun Jadi Presiden, Rosan Roeslani Bantah Pertemuan Dirinya dengan Pengamat Militer Connie Rahakundini BakrieItalia, Belgia dan Prancis ‘Masuk Neraka’ di Liga A UEFA Nations League Musim 2024/2025

  • Bansos beras pada Maret-Mei 2023: Rp 7,9 triliun
  • Bansos beras pada September-November 2023: Rp 8 triliun
  • Bansos beras pada Desember 2023: Rp 2,7 triliun
  • PKH dan Kartu Sembako di sepanjang tahun 2023: Rp 81,2 triliun
  • PIP, KIP, bantuan iuran pekerja, dan bansos lain di sepanjang tahun 2023: Rp 82,3 triliun
  • PKH dan BPNT di sepanjang tahun 2023: Rp 114,3 triliun
  • Subsidi non energi di sepanjang tahun 2023: Rp 185,9 triliun.

Tak berhenti sampai disitu, baru bulan Januari 2024, pemerintah pusat telah menggelontorkan dana bantuan sosial senilai Rp 78,06 triliun. Bansos tersebut dibagi dalam berbagai jenis dan kategori, mulai dari PKH, bantuan beras, BNPT, PIP, hingga BLT El Nino atau yang kini disebut BLT Mitigasi Risiko Pangan.

Dari data tersebut, terlihat perbandingan penyaluran Bansos setiap menjelang pemilu yang semakin masif dilakukan oleh pemerintah pusat. Bahkan, pada 2023 ada lebih dari tujuh jenis Bansos yang dikucurkan pemerintah.

Bivitri menyebut politik bagi-bagi Bansos menjelang Pemilu tersebut sebagai politik gentong babi. “Mengapa Bansos dijadikan alat berpolitik? Ada satu konsep dalam ilmu politik yang namanya politik gentong babi atau pork barrel politics,” kata Bivitri dalam film yang disutradarai Dandy Laksono tersebut.

Bivitri menjelaskan, politik gentong babi merupakan istilah yang muncul pada masa perbudakan di Amerika Serikat. Politik ini memanfaatkan dana publik oleh penguasa untuk mendapatkan dukungan bagi dirinya atau kelompoknya.

Dalam konteks politik saat ini, Bivitri mengatakan politik gentong babi adalah cara berpolitik yang menggunakan uang negara. Uang tersebut digelontorkan ke daerah-daerah pemilihan oleh politisi agar publik mendukungnya. “Tentu saja kali ini Jokowi tidak sedang meminta orang untuk memilih dirinya, melainkan penerusnya,” ujar Bivitri.

0 Komentar