3 Sosok Artis Film Dokumenter Eksplanatori Dirty Vote: 24 Jam Tayang, Ditonton 3.726.150 Kali, Diikuti Lebih dari 38 Ribu Subscribers

3 Sosok Artis Film Dokumenter Eksplanatori Dirty Vote: 24 Jam Tayang, Ditonton 3.726.150 Kali, Diikuti Lebih dari 38 Ribu Subscribers
Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
0 Komentar

Bivitri dikenal aktif dalam kegiatan pembaruan hukum. Ia merumuskan beberapa konsep dan langkah pembaruan, seperti Koalisi Konstitusi Baru (1999-2002), penulisan Cetak Biru Pembaruan Peradilan, Tenaga Ahli untuk Tim Pembaruan Kejaksaan (2005-2007), Tenaga Ahli untuk Dewan Perwakilan Daerah (2007—2009), dan advokasi berbagai undang-undang.

Tak hanya itu, Bivitri pun pernah menjadi research fellow di Harvard Kennedy School of Government pada 2013-2014. Dua tahun kemudian, dia menjadi visiting fellow di Australian National University School of Regulation and Global Governance. Ia juga menjadi visiting professor di University of Tokyo, Jepang pada 2018.

Atas dedikasinya, Bivitri mendapatkan penghargaan sebagai Pemikir Muda Hukum Tata Negara pada 2018. Ia meraih penghargaan dalam Anugerah Konstitusi M. Yamin dari Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas dan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN).

Zainal Arifin Mochtar

Baca Juga:Masa Tenang Bukan Masa Santai Petugas Pemilu, Simak Tips 5 Kombinasi Makanan IniHari Ini, PVMBG: Abu Vulkanik Gunung Semeru Setinggi 800 Meter

Dinukil dari komwasjak.kemenkeu.go.id, Zainal Arifin Mochtar adalah dosen, akademikus, dan pakar Hukum Tata Negara Indonesia serta aktivis yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pengawas Perpajakan di Kementerian Keuangan. Zainal merupakan dosen Hukum Tata Negara UGM sejak 2014.

Lahir di Makassar, 8 Desember 1978. Zainal menyelesaikan pendidikan sarjana Ilmu Hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2003. Dia melanjutkan jenjang magister di Universitas Northwestern, Chicago, Amerika Serikat, meraih gelar Master of Law pada 2006. Zainal meraih gelar doktro Ilmu Hukum di UGM pada 2012.

Ia juga aktif di berbagai kegiatan Antikorupsi, di antaranya: Anggota Tim Task Force Penyusunan UU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada 2007; Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT), Fakultas Hukum UGM pada 2008-2017; dan Anggota Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar.

Selain itu, pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan pada 2015-2017 dan Anggota Komisaris PT Pertamina EP pada 2016-2019. Pada 2022, ia ditunjuk sebagai Anggota Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia. Pada 2023, ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pengawas Perpajakan Periode 2023-2026.

Feri Amsari

Dilansir dari jurnal.kpk.go.id, Feri Amsari dikenal sebagai seorang aktivis hukum dan akademisi Indonesia. Saat ini, sosok kelahiran Padang, 2 Oktober 1980 tersebut merupakan pengajar di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Selain pengamat hukum tata negara, ia juga merupakan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas.

0 Komentar