“MSN ini kontennya agregator microsoft, dan dia mengambil dari metanext, sedangkan kalau kemudian diambil, dicek ke metanext, berita itu tidak ada sama sekali. Jadi dari sisi teknis itu saja, jelas fitnah,” jelasnya.
Menurut Dahnil, rumor ini sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu untuk menebar fitnah bagi Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran menjelang hari pencoblosan.
“Kemudian ini dikunyah, sayangnya oleh netizen di satu sisi. Di beberapa media juga kemudian mengangkat isu ini, digoreng dan sebagainya tanpa ada upaya untuk menyampaikan bahwasanya ini hoaks dan fitnah,” kata Dahnil.
Baca Juga:Masa Tenang hingga Hari Pencoblosan, Simak Sanksinya Bagi PelanggarBupati Cirebon: Gunakan Hak Pilih Datang ke TPS dan Jangan Golput
Diketahui, kabar itu pertama kali dihembuskan oleh media asing, Meta Nex dalam artikel bertajuk “Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation” pada Jumat, (9/2).
Artikel itu menulis adanya kesepakatan dengan Qatar untuk pembelian 12 jet tempur Mirage bekas senilai US$ 792 juta atau setara sekitar Rp 12,4 triliun, atau dengan harga US$ 66 juta setiap jet. The Group of States Against Corruption (GRECO) atau Komisi Antikorupsi Uni Eropa disebut sedang menyelidiki skandal ini. Selain berita tersebut beredar dokumen yang disebut-sebut milik GRECO.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani mengaku telah mengecek langsung informasi yang menyatakan calon presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah uang atas pembelian pesawat Mirage 2000-5.
Rosan mengatakan pihak Amerika Serikat tidak pernah melakukan atensi khusus terkait hal tersebut. Rosan juga menanyakan langsung kepada The Group of States against Corruption (Greco).
“Tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya Greco mengenai hal asistensi ataupun meminta kerja sama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan yang namanya pembelian Mirage,” tutur dia.
Rosan mengatakan informasi yang mengatakan bahwa Prabowo menerima sejumlah uang dari pembelian pesawat Mirage merupakan berita bohong. TKN, kata dia, berencana akan melakukan langkah hukum untuk mengusut pihak yang sengaja menyebarkan berita ini.
Pengamat pertahanan Tasha Imansyah meragukan keaslian dokumen yang menyebut jika Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima suap pesawat Mirage 2000-5 sebesar 55,4 juta dolar untuk mendanai kampanye yang dihembuskan oleh akun X @_P0c1_1m0eTWibu.