TIM Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, membantah rumor keterlibatan Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dalam kasus dugaan korupsi pengadaan pembelian pesawat bekas Indonesia-Qatar. TKN menegaskan berita tersebut adalah hoaks.
“Sejak awal kami katakan bahwa 1.000 persen berita tersebut adalah bohong. Baik substansi maupun embel-embelnya, semuanya bohong,” ujar Wakil Ketua TKN Habiburokhman dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Sabtu, (10/2).
Habiburokhman mengatakan TKN Prabowo-Gibran akan melaporkan pihak-pihak yang melakukan fitnah terhadap Prabowo, yang diserang fitnah dalam kapsitasnya sebagai Menteri Pertahanan dan Capres.
Baca Juga:Masa Tenang hingga Hari Pencoblosan, Simak Sanksinya Bagi PelanggarBupati Cirebon: Gunakan Hak Pilih Datang ke TPS dan Jangan Golput
“Sekaligus mengingatkan kepada publik pada khalayak ramai untuk bijak. Jangan ikut menyebarkan, jangan ikut memforward hal yang memang tidak benar,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani menambahkan, setelah tim mengkroscek pemberitaan tersebut dengan menghubungi Departemen of State Indonesia Desk, tidak pernah ada permintaan dari The Group of States Against Corruption (GRECO) atau Komisi Antikorupsi Uni Eropa untuk menyelidiki skandal ini.
“Saya tanyakan apakah benar dari pihak GRECO yang mengatasnamakan sebagai monitoring body entirecoruption meminta asistensi kepada pemerintah Amerika. Kemudian mereka melakukan pengecekan dan mengatakan tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya GRECO mengenai hal asistensi ataupun meminta kerjasama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan mengenai pembelian mirage itu,” jelas Rosan.
“Jadi ini juga menambah bukti-bukti bahwa itu adalah berita yang palsu, berita hoaks, berita yang tidak benar yang sifatnya memang suatu hal yang sangat keju untuk menyudutkan Pak Prabowo,” tambahnya.
Sementara, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan bahwa tidak ada pembelian pesawat mirage even. Dia bilang, pembelian itu memang direncanakan, namun sudah dibatalkan.
“Jadi tidak ada pembelian pesawat mirage, dan artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemhan terkait dengan pembelian mirage. Jadi secara konten semua yang disampaikan di berita hoaks tersebut itu jelas adalah fitnah,” ungkapnya.
Kemudian secara teknis, lanjut Dahnil, tim sudah menelusuri karakteristik hoaks yang dilakukan. Di mana berita ini bersumber dari situs MSN.