Namun bagi banyak orang, public speaking secara digital ini juga merupakan tantangan tersendiri.
“Minimnya interaksi dengan audiens dapat membuat pesan yang dibagikan tidak dapat dipahami dengan baik,” ungkap Dean.
Pesinetron yang saat ini menekuni dunia politik menjelaskan berbagai hambatan dapat muncul saat seseorang melakukan public speaking, baik secara langsung maupun melalui media digital seperti gugup, atau bisa hilang fokus saat menyampaikan materi. Untuk mengatasi kendala tersebut, dibutuhkan kecakapan yang dinamakan leadership voice.
Baca Juga:TKN: Film Dirty Vote Bernada Fitnah dan Tidak IlmiahDonald Trump Dorong Rusia untuk Serang Sekutu NATO yang Enggan Naikkan Anggaran Pertahanan
“Leadership voice adalah cara seorang pembicara atau narasumber untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada para audiens. Leadership voice menjadi refleksi dari gagasan dan ide yang kita miliki. Agar gagasan dan ide kita tersebut dapat diterima dengan baik oleh para audiens, kita harus mampu menyampaikannya dengan jelas, lugas, terstruktur dan persuasif,” tuturnya.
Untuk memiliki leadership voice yang mumpuni, seseorang harus mampu mengasah inner dan outer confidence yang dimilikinya. Inner confidence fokus kepada penguasaan konten gagasan serta ide yang ingin disampaikan.
“Tapi tidak hanya terbatas pada isi konten yang akan disampaikan, namun termasuk juga cara penyampaiannya. Kita harus mampu menarik perhatian dari para audiens untuk mendengarkan apa yang akan kita sampaikan,” tambahnya lagi.
Setelah mendapatkan perhatian audiens, tugas selanjutnya ialah menyampaikan materi secara lugas, terstruktur dan persuasif agar mudah dipahami.
“Penegasan terhadap ide dan gagasan juga perlu dilakukan di bagian penutup dengan pesan yang kita sampaikan dapat diingat oleh audiens,” Dean menjelaskan.
Faktor lain yang dapat mendukung seseorang untuk memiliki leadership voice yang baik adalah outer confidence yang berfokus kepada hal-hal yang dapat dilihat oleh orang lain, yaitu artikulasi dan tempo saat berbicara, eye contact dengan audiens, gestur badan dan ekspresi yang kita tunjukkan serta pakaian yang kita gunakan.
Deanfarabi Foundation, Ahmad Farabi turut menyampaikan bahwa materi public speaking ini diberikan guna melatih kepercayaan diri para generasi muda agar mampu menyampaikan ide dan gagasannya dengan baik di tengah masyarakat.
Baca Juga:Polisi Ungkap Alasan YA Benamkan Kepala Dante ke Dalam Air untuk Melatih PernafasanWartawati Diduga Dilecehkan, Puan Maharani dan Tim Ganjar-Mahfud Harus Bertanggungjawab
Diharapkan, soft skills yang dibagikan dalam program pelatihan Leadership Development ini, dapat mendorong generasi muda untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan bangsa.