GUNUNG Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada Jumat (9/2/). Erupsi terus terjadi dengan puncak kawah semeru yang memuntahkan lava pijar hingga letusan asap setinggi 1 kilometer.
Rekaman CCTV dari Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, terlihat kawah puncak Semeru memuntahkan lava pijar dengan jarak luncur mencapai 800 meter mengarah ke tenggara.
Letusan asap juga terjadi sebanyak 7 kali dengan tinggi kolom abu mencapai 1 kilometer, memiliki intensitas tebal mengarah ke utara dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.
Baca Juga:Beredar CCTV Aksi Keji Kekasih Tamara Tyasmara, Terlihat Detik-detik YA Tenggelamkan DanteSelamat Hari Pers Nasional, Ini Sederet Film Tentang Jurnalis Terbaik yang Bisa Anda Saksikan
Sementara itu, berdasarkan laporan pengamatan Pos Pantau PVMBG selama 12 jam terakhir. Letusan kegempaan teramati terjadi sebanyak 38 kali dengan amplitudo maksimal 22 milimeter berdurasi mencapai 163 detik.
Gempa guguran terjadi 5 kali dengan amplitudo mencapai 7 milimeter berdurasi 42-72 detik. Meski begitu, atas aktivitas vulkanik tersebut tidak ada laporan dampak hingga korban. Hingga kini status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih berada pada level III (siaga).
Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada.
Dia juga menyampaikan adanya potensi bahaya ini tidak bisa diindahkan, sehingga Wawan mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan dan peduli akan aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang fluktuatif.
“Secara pentahelix bencana ini urusan kita bersama. Kami imbau masyarakat saling menjaga peduli dan sadar,” kata Wawan saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan kondisi Gunung Semeru yang masih fluktuatif itu bisa berpotensi munculnya bahaya sewaktu-waktu.
“Saling mengungatkan, kalau situasi seperti ini tetap waspada karena potensi bencana dari aktivitas Gunung Semeru masih tinggi,” jelas Wawan.
Baca Juga:Hari Pers Nasional 2024, Kematian Wartawan Fuad Muhammad Syarifuddin Masih BerkabutKekasih Tamara Tyasmara Tersangka di Kasus Kematian Dante Terancam Hukuman Mati
Sementara itu, rekomendasi pihak PVMBG masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.