MEREKA yang suka cerita silat, terutama cerita silat dengan latar belakang Tionghoa tentunya tidak asing dengan lakon Bu Kek Sian-su, Istana Pulau Es, Suling Emas atau Sepasang Rajawali karya Kho Ping Hoo.
Tahun 70an hingga 90an, cerita silat Kho Ping Hoo menjadi satu diantara bacaan yang paling digemari masyarakat. Mahfud MD membagikan ceritanya perihal hobi membaca buku sejak kecil. Salah satu buku paling digemarinya adalah cerita silat Kho Ping Hoo.
“Anak muda harus suka baca buku. Hobi membaca saya sudah dimulai sejak kecil. Saya suka sekali cerita silat Kho Ping Hoo,” tulisnya di Instagram @mohmahfudmd, Selasa 11 Agustus 2020.
Baca Juga:Fredy Pratama Tidak Tersentuh di Thailand, Narkoba dan Mata-Mata: Asal Muasal Perang Narkoba yang Suram di Asia TenggaraUsung Kesetaraan Gender Hari Perempuan Sedunia, Dua Ratu Striking Bertarung di One Fight Night 20
Dia mengatakan bahwa karya sosok itu banyak menyematkan nilai kearifan dan kebijaksanaan yang dapat digali. Di tiap buku cerita silat, pria kelahiran Sragen 17 Agustus 1926 berdarah China – Jawa itu selalu memberi pesan tersembunyi.
“Selalu ada pesan ini: jangan jahat, jangan makan yang haram karena hal-hal itu akan membuat hidup selalu resah dan gelisah,” ujar Mahfud.
Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Presiden Joko Widodo, dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sempat suka membaca cerita silat Kho Ping Hoo.
Bahkan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX kerapkali menghabiskan waktu dengan membaca. “Saya tidak tahu, bacaan apa yang disukainya. Beberapa kerabat mengatakan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX penggemar komik silat Kho Ping Hoo karya Asmaraman Sukowati. Ia juga menyukai hal-hal mengenai kebudayaan,” ungkap Romo Tirun, mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Kamis 12 April 2012.
Lagu “Teman Kawanku Punya Teman”, Iwan Fals di tengah obrolan itu seseorang berkata, “kuliah cari ijazah.” Ucapan tersebut disambut tawa. Lalu lagu pun dimulai. Dalam bait kedua lagu tersebut yang berbunyi: “Kacamata tebal, maklum kutu buku. Ngoceh paling jago, banyak baca Kho Ping Hoo.”
Kho Ping Hoo atau Asmaraman Sukowati adalah seorang pengarang cerita silat yang karyanya teramat banyak. Dalam satu judul, ia bisa membuatnya hingga puluhan jilid. Sebagai contoh, kisah yang berjudul Sang Megatantra, ia membuatnya sampai 42 jilid.