PENYANDANG difabel seringkali dihadapkan pada stigmatisasi dan stereotip yang membuat mereka dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Beberapa faktor yang mungkin berperan termasuk kurangnya pemahaman tentang kehidupan mereka, kurangnya representasi yang memadai dalam media, dan ketidakmampuan masyarakat untuk melihat dan menghargai keberagaman kemampuan. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil, menciptakan tantangan tambahan bagi orang dengan disabilitas.
Salah satu perlakuan diskriminasi kepada orang dengan disabilitas adalah dalam bidang pekerjaan. Masih banyak difabel yang kesulitan untuk mencari pelerjaan. Adanya stigma dan stereotip terhadap orang dengan disabilitas mungkin menimbulkan prasangka terhadap kemampuan atau produktivitas orang dengan disabilitas. Selain itu, beberapa tempat kerja mungkin tidak sepenuhnya terakses bagi orang dengan disabilitas, baik dalam hal fasilitas fisik maupun teknologi.
“Kita perlu membangun kesadaran, mengedukasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif agar orang dengan disabilitas memiliki peluang yang sama untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan. Orang dengan disabilitas mempunyai beragam bakat dan keterampilan yang dapat memberikan perspektif lain yang bisa memicu inovasi, kreativitas, dan pemecahan masalah yang lebih baik,” ungkap caleg nomor urut 2 Partai Perindo untuk DPR dari dapil 8 Jabar meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, Dean Herdesviana didampingi Ahmad Farabi Caleg DPRD Provinsi Jabar 12 usai bertemu dengan sejumlah penyandang difabel di Resto Jaka Samudra Kabupaten Cirebon, Kamis (8/2).
Baca Juga:Tanggul Sungai Wulan Jebol di Demak, Jalur Pantura Menuju Semarang Lumpuh TotalKasus Kematian Dante: 20 Saksi Diperiksa, Rekaman CCTV Ada Kekasih Tamara Tyaswara
Oleh karena itu dibutuhkan affirmative action, imbuhnya, untuk penanganan pendidikan yang masih kurang sehingga kebanyakan para penyandang disabilitas seperti autis, down syndrome dan lain-lain dianggap belum punya kemampuan cukup untuk menjadi pekerja.
“Itu salah satu tujuan yang ingin saya perjuangkan. Di beberapa tempat negara hadir untuk memfasilitasi penyandang difabel sehingga mereka masih memiliki harapan untuk masa depannya,” lanjutnya yang terjun ke dunia politik karena merasa kaum perempuan harus ikut andil menjadi anggota legislatif di Senayan.
Jika mendapat amanah menjadi anggota legislator DPR RI, Dean berjanji akan memperjuangkannya dan berkeinginan untuk mewujudkan kepentingan mereka.