MANTAN Presiden Chile, Sebastian Pinera, tewas dalam kecelakaan helikopter, sementara tiga penumpang lainnya mengalami cedera, lapor media El Libero pada Selasa (6/2).
Pesawat yang dipiloti mantan kepala negara Chile itu jatuh sekitar pukul 3 sore waktu setempat (Rabu, 01.00 WIB) di Danau Ranco akibat kondisi cuaca buruk, menurut laporan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Chile Carolina Toha mengonfirmasi kepada Reuters.
Menurut surat kabar Chili La Tercera tersebut, helikopter tersebut, jatuh sekitar 40 meter ke dalam danau, dan jenazah mantan presiden Sebastian Pinera ditemukan oleh Angkatan Laut Chili.
Baca Juga:Kejari Terima 240 Barang Bukti Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu di SubangTerkuak Program Mata-Mata AS: Target Pejabat Tinggi Venezuela dan Melanggar Hukum Internasional
Berdasarkan informasi awal dari Badan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Nasional Chile (SENAPRED), terdapat empat penumpang, satu di antaranya tewas dan tiga lainnya ditemukan selamat tetapi mengalami cedera.
Informasi awal dari SENAPRED itu tanpa menyebutkan nama korban.
Kepastian wafatnya Pinera dalam kecelakaan tersebut telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga.
Dikabarkan bahwa Pinera melakukan penerbangan pagi hari untuk mengunjungi salah satu temannya.
Adik perempuan Pinera, Magdalena Pinera dan satu temannya ikut dalam penerbangan tersebut, menurut laporan El Libero mengutip mantan Menteri Pendidikan Gerardo Varela.
Sebastian Pinera merupakan presiden Chile periode 2010-2014 dan kembali terpilih menjadi presiden untuk masa jabatan 2018-2022.
Piñera, 74 tahun, adalah seorang pengusaha dan investor kaya sebelum terlibat dalam politik Chili pada tahun 1990an. Karena mempertimbangkan suara sebagai seorang moderat sayap kanan-tengah, ia menjadi kandidat sayap kanan pertama pada tahun 2010 yang memenangkan kursi kepresidenan di Chile sejak penggulingan diktator sayap kanan Augusto Pinochet pada tahun 1990.
Namun masa jabatan keduanya, yang dimulai pada tahun 2018, dirusak oleh protes massal terhadap ketidakadilan dan kerusuhan terhadap pemerintah, yang pada akhirnya menyebabkan warga Chile memberikan suara dalam referendum nasional untuk konstitusi baru, meskipun mereka belum sepakat mengenai isi konstitusi tersebut.
Baca Juga:Terungkap Motif Penyerangan di Koperasi BMI Grup Arjawinangun, Polisi: Pelaku Sering Dimarahi hingga Rencanakan PembunuhanKetika Caleg DPR RI PAN Tak Dukung Prabowo Merasa Dianaktirikan Partai, Zulhas: Heru Kan Ganjar
Kekayaan bersih Piñera dan keluarganya pada hari kematiannya sebesar $2,7 miliar. Dia membangun kekayaannya melalui investasi di perusahaan kartu kredit dan LATAM Airlines yang dulunya milik negara. (*)