Intelektual Peduli Bangsa Serukan 5 Poin Pernyataan Sikap di Salatiga

Intelektual Peduli Bangsa Serukan 5 Poin Pernyataan Sikap di Salatiga
Belasan orang yang tergabung dalam Intelektual Salatiga Peduli Bangsa menyuarakan petisinya. Mereka menyatakan lima pernyataan sikap
0 Komentar

SEBANYAK 24 Intelektual Peduli Bangsa di Salatiga berkumpul mengeluarkan seruan lima poin pernyataan sikap di Kafe Ole, Salatiga, Rabu (7/2).

Koordinator puluhan intelektual yang menyebut diri mereka Intelektual Salatiga Peduli Bangsa, Prof. Umbu Rauta (Dosen), mengatakan bahwa para intelektual memiliki tanggung jawab moral dalam melihat kondisi sosial-politik terutamanya Pemilu di Indonesia, “yang menurut kami ada kecenderungan tidak lagi dilakukan menurut prinsip-prinsip penyelenggaraan pemilu yang baik,” ungkap Umbu Rauta kepada awak media.

Ia menerangkan seruan dilatar belakangi kondisi sosial politik bangsa dan negara Indonesia berkenaan dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.

Baca Juga:Pengacara Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Divonis 4 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 150 Juta, Stefanus Roy Rening Masih Pikir-pikirKonflik Timur Tengah Pengaruhi Jalur Utama Energi Eropa, Seberapa Besar Risikonya?

Intelektual Salatiga Peduli Bangsa yang terdiri dari para dosen, mahasiswa, peneliti, dan pemerhati bangsa menyampaikan seruan kepada seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Seruan ini, ujar dia, juga dilandasi tanggung jawab moral intelektual untuk menjadi radar dalam menyikapi persoalan sosial politik bangsa yang berpotensi mereduksi penyelenggaraan Pemilu yang demokratis, berintegritas, dan berkeadilan.

Apakah para intelektual ini memberikan sesuatu pernyataan bahwa penyelenggara pemilu dan aparat negara, khususnya TNI-Polri, berlaku tidak netral? Umbu tidak secara terang benderang mengakui demikian.

Hanya saja mereka melihat ada potensi mendegradasi pelaksanaan pemilu yang bersih, jujur, adil dan demokratis.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa concern para intelektual ini bukan hanya pada penyelenggara negara.

“Concern kami bukan kepada aparat negara dalam hal ini TNI-Polri, tapi juga bisa pada penyelenggara negara diantaranya ASN, kepada TNI-Polri termasuk kami, sebagai warga negara. Jadi concern kami kepada seluruh warga negara,” imbuhnya.

Disinggung apakah 20-an intelektual ini mengeluarkan seruan 5 (lima) pernyataan adalah sikap latah dari daerah lain? Umbul membantahnya.

Baca Juga:Hoki BERLIMPAH Spesial Imlek dari Bank Mandiri, Apa Saja Keuntungannya?H-1 Libur Isra Mikraj dan Cuti Bersama Imlek, KAI Daop 8 Catat 19.310 Pelanggan Berangkat dengan Kereta Api Jarak Jauh

“Bahwa seluruh intelektual yang hadir sudah lama berpikir dan (sebenarnya) bisa kami lakukan secara pribadi atau kelompok,” pungkasnya.

Ada pun lima poin seruan Intelektual Peduli Bangsa adalah sebagai berikut.

Pertama, Warga Negara (utamanya Pemilih) harus menggunakan hak pilih secara bebas dan bertanggungjawab, tidak terjebak pada kepentingan politik identitas, serta berperan aktif dalam mengawasi penyelenggaraan pemilu yang bersih, jujur, dan adil.

0 Komentar