Ernando bukan satu-satunya korban dokteroid, Elwizan. Dua penggawa PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar dan Rizza Fadilah menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL), dan ada pula Leo Saputra yang juga dihantam cedera ACL.
Fenomena dokteroid sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia. The New York Times pernah melaporkan, sebanyak 33 orang terjangkit HIV di Distrik Unnao, Uttar Pradesh, India setelah disuntik orang yang mengaku dokter. Di India orang seperti ini disebut jhola chhaap doctor. Dokter abal-abal itu menggunakan satu suntikan untuk banyak orang tanpa membersihkannya.
Sementara di Eropa dan Amerika Serikat, orang dengan tindakan serupa dokteroid dikenal dengan istilah quack atau Quancksalver. Contohnya adalah yang terjadi pada 2016, di Virginia, Amerika Serikat. Malachi Love-Robinson ditangkap dan dipenjara setelah menyelenggarakan praktik dokter tanpa izin. (*)