CAPRES Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dalam closing statement debat capres kelima seakan menuding Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto terlibat dalam dugaan pelanggaran HAM 1998.
Terkait itu, pengamat politik Rocky gerung menilai Ganjar juga masih tersangkut polemik pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang.
“Sejak Mei 2014, warga Kendeng memprotes penambangan dan pembangunan pabrik semen di Kendeng karena khawatir merusak ekosistem pegunungan karst dan berdampak pada mata pencaharian mereka,” kata Rocky dikutip dari kanal Youtube Hersubeno Point, Senin (6/2).
Baca Juga:Banjir Rendam 2.662 Rumah, 56 Hektare Lahan Persawahan di GroboganAngka Pengangguran Dikuasai Lulusan SMK, Angka Pekerja Lulusan SD Tinggi
Menurut dia, debat kelima yang mengangkat tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, SDM, dan Inklusi, terlihat perilaku Ganjar tidak pantas.
Selain di Kendeng, lanjut Rocky, kasus Ganjar terkait penolakan warga terhadap penambangan batu andesit dan pembangunan Bendungan Bener di Wadas, Kabupaten Purworejo pada awal 2022 lalu.
“Mestinya Ganjar bilang terima kasih, selesai saya tidak akan komentari soal HAM, biarkan mahasiswa dan guru-guru besar yang komentari. Dia menunggangi kemarahan publik, padahal dia nggak ngerti, dia itu pelaku pelanggaran HAM di Wadas, Kendeng. Kita harus fair,” tegas Rocky.
Sebelumnya Ganjar mengimbau agar tidak memilih pelanggar HAM seperti yang disampaikan Jokowi pada Pilpres 2019.
“Orang ini bangs*t. Yes bangs*t, dia tidak punya hak ucapkan itu,” tegasnya lagi.
Dalam video itu, di hadapan pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Rocky Gerung memberikan penilaian pada debat yang berlangsung tadi malam.
“Kesejukan ada pada Prabowo, kecerdasan ada pada Anies, Ganjar keangkuhan,” tandasnya. (*)