AHLI surat kabar Patricia “Patty” Hearst diculik di bawah todongan senjata 50 tahun yang lalu pada hari Minggu oleh Tentara Pembebasan Symbionese, kemudian bergabung dengan para penculiknya dalam perampokan bank di San Francisco tahun 1974 yang membuatnya dijatuhi hukuman penjara.
Penculikan dan persidangan berikutnya terhadap Hearst, yang saat itu adalah seorang mahasiswa berusia 19 tahun dan cucu dari raja surat kabar kaya William Randolph Hearst, adalah salah satu kasus paling sensasional dan menawan pada tahun 1970-an.
Hearst akan berusia 70 tahun pada 20 Februari. Dia kini dikenal sebagai Patricia Hearst Shaw setelah menikah dengan mendiang Bernard Shaw, seorang petugas polisi yang menjaganya ketika keluar dengan jaminan. Dia telah menjadi berita dalam beberapa tahun terakhir karena anjingnya, kebanyakan anjing bulldog Prancis, yang telah memenangkan hadiah di pertunjukan anjing Westminster Kennel Club.
Baca Juga:Kilas Balik Kasus Bebasnya Mantan TKI di Malaysia Wilfrida Soik dari Hukuman Mati5 Hari Lagi, Kamu Bakalan Ngiler Ada Banyak Makanan Tersaji di Tahun Baru Imlek, Ini Kuliner Khasnya
Loyalitas Hearst kepada Tentara Pembebasan Symbionese menimbulkan pertanyaan tentang sindrom Stockholm, sebuah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan ikatan antara korban penculikan atau penyanderaan dengan penculiknya.
Sindrom Stockholm dikenal sejak peristiwa perampokan bank yang gagal pada bulan Agustus 1973 di ibu kota Swedia. Alih-alih diagnosis, para ahli menggambarkannya sebagai mekanisme penanggulangan psikologis yang digunakan oleh beberapa sandera untuk bertahan hidup saat disandera dan dianiaya.
Hearst, yang bernama “Tania” di grup tersebut, mencela keluarganya dan berpose untuk difoto sambil membawa senjata di depan bendera mereka. Kaum radikal yang gadungan memandang aspek masyarakat AS sebagai rasis dan menindas, dan mereka dituduh membunuh seorang pengawas sekolah di California.
Sebagai anggota keluarga kaya dan berkuasa, Hearst diculik untuk menarik perhatian Tentara Pembebasan Symbionese, menurut FBI. Kelompok tersebut meminta sumbangan makanan dan uang bagi masyarakat miskin sebagai imbalan atas pembebasan Hearst, meskipun dia tetap menjadi tawanan bahkan setelah keluarganya mendapatkan uang tebusan melalui program distribusi makanan senilai $2 juta.
Hearst ikut serta dalam perampokan yang dilakukan kelompok tersebut di sebuah bank di San Francisco pada tanggal 15 April 1974. Kamera pengintai menangkap dia sedang memegang senapan serbu selama kejahatan tersebut.